Pelatihan Dasar 3D Printing dalam Desain Produk untuk Siswa SMKS Pancasila 3 Baturetno di Laboratorium Komputer Prodi Teknik Industri
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dasar 3D printing dalam desain produk.
Sukoharjo MR- Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo sering mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dasar 3D printing dalam desain produk.
Seperti halnya SMKS Pancasila 3 Baturetno, Wonogiri yang bulan Februari yang lalu mengunjungi Laboratorium Komputer Prodi Teknik Industri dan diikuti oleh siswa jurusan Teknik Pemesinan
Menurut Ketua Prodi Teknik Industri, Suprapto, S.T., M.Eng. Dalam wawancaranya dengan Koran Media Rakyat ,Rabu 28 Mei 2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri.
Ia juga menambahkan bahwa Prodi Teknik Industri membuka peluang kerja sama bagi sekolah-sekolah lain yang ingin menyelenggarakan pelatihan serupa.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik, Ir. Hendramawat Aski Safarizki, S.T., M.T. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan industri 4.0.
Pelatihan juga dipandu oleh Rian Prasetyo, S.Pd., M.Sc., dosen Prodi Teknik Industri yang memiliki keahlian dalam bidang desain dan manufaktur.
Materi pelatihan dimulai dengan pengenalan dasar-dasar perangkat lunak desain SolidWorks, yang digunakan untuk membuat model produk secara digital.
Setelah itu, peserta diajarkan cara mengonversi desain tersebut menjadi file yang dapat dibaca oleh mesin 3D printer.
Selanjutnya, peserta melakukan praktik langsung dengan mencetak desain mereka menggunakan mesin 3D printer yang tersedia di laboratorium.
Proses ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis kepada peserta, tetapi juga mengasah kreativitas dan kemampuan problem-solving mereka.
Melalui pengalaman langsung, siswa dapat melihat dan merasakan hasil karya mereka dalam bentuk fisik, yang tentunya meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri.
Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta dan pihak sekolah.
Suprapto berharap agar pelatihan serupa dapat diselenggarakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak sekolah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak siswa.
Ia juga mengajak sekolah-sekolah lain untuk menjalin kerja sama dengan Prodi Teknik Industri dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan siswa SMK tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga siap menghadapi perkembangan teknologi di dunia industri.
Melalui penguasaan teknologi 3D printing, mereka dapat menciptakan inovasi dan solusi kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri.
Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas, serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua, dan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
Dengan demikian, pelatihan dasar 3D printing ini bukan hanya sebagai transfer teknologi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Pada tahun akademik 2025/2026 prodi Teknik Industri menerima mahasiswa baru dari siswa SMA/K maupun jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) bagi yang telah memiliki pengalaman kerja.(Cahyospirit)














