Pelatihan Barista di PKBM Citra Giri Ngadirojo
Pelatihan Barista, sebuah program yang dirancang untuk memberdayakan generasi muda dan masyarakat di bidang pengolahan kopi modern
Ngadirojo,Wonogiri MR - Bertempat diPKBM Citra Giri , Gading,Ngadirojo Lor, kecamatan Ngadirojo, Wonogiri diadakan Pelatihan Barista, sebuah program yang dirancang untuk memberdayakan generasi muda dan masyarakat di bidang pengolahan kopi modern yang diadakan oleh bidang Paud Dinas pendidikan kabupaten Wonogiri.
Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari ini yaitu dari tanggal 21-23 Oktober 2025.
Acara ini dipandu oleh pembawa acara dari PKBM Citra Giri Ngadirojo yang secara profesional membuka rangkaian kegiatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Banu Darussalam, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Seksi PAUD & Dikmas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan resmi dari Penilik Kecamatan Ngadirojo, Drs. Guna Handayani.
Dalam sambutannya, Drs. Guna Handayani menyampaikan:“Dengan pelatihan Barista diharapkan peserta pelatihan output‑nya bermanfaat, sebagai Gen‑Z minimal harus berhasil membuat kedai/warung kopi. Berusaha menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain.
Usaha minuman kopi yang diolah secara modern sangat berprospek di zaman ini.
Selanjutnya, Banu Darussalam, S.Pd., M.Pd. memberikan sambutan kepada seluruh peserta dan hadirin: “Ada 3 PKBM sebagai peserta pelatihan, diharapkan dengan pelatihan pengolahan kopi ke depan bisa menjadi Barista yang handal dan bisa membuat usaha sendiri. Saat ini banyak masyarakat sebagai penikmat dan pecandu minuman kopi.
Karena banyaknya jenis kopi dan merek terkenal sehingga pada pelatihan ini diperlukan cara/strategi meracik secara khusus dan modern yang menghasilkan cita rasa yang sangat digemari para konsumen penikmat kopi. Peserta diharapkan mengikuti pelatihan dengan bersungguh‑sungguh agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat.”
Dalam sambutan ini, ditekankan dua hal penting: satu, bahwa peserta tidak hanya menjadi pekerja tetapi juga pencipta lapangan kerja melalui usaha kopi sendiri; dua, bahwa pelatihan ini harus menangkap perubahan tren kopi termasuk variasi kopi, merek, dan metode modern agar hasilnya relevan dan diminati pasar.
Hal ini sejalan dengan kondisi nasional di mana pelatihan barista semakin marak dan dilihat sebagai peluang ekonomi kreatif. Kegiatan ini juga didampingi dari Dinas pendidikan kabupaten Wonogiri Rita Nurhidayati,S.Pd.,M.Pd. dan Andi Hartono,A.Md.
Pelatihan ini dibagi dalam dua bagian utama: Materi Teoritis dan Praktik Langsung. Materi Teoritis oleh Arif Tunjung Pradana, S.Pd
Materi yang diberikan meliputi:
-
Sejarah kopi: bagaimana kopi tumbuh, berkembang, dan menjadi komoditas global hingga lokal.
-
Jenis‐jenis kopi dunia: berbagai varietas, asal geografis, karakter rasa yang berbeda.
-
Jenis kopi di Wonogiri: fokus kepada potensi lokal yang bisa dipakai sebagai keunggulan.
-
Proses pasca panen: natural, kupas cuci, honey proses — penting untuk memahami kualitas kopi sejak biji.
-
Cara mengolah kopi memperhatikan: varian kopi, karakter kopi, asal tanaman kopi, pendamping/toping kopi, paduan (blend) kopi — hal ini penting untuk menciptakan minuman yang bukan hanya enak tetapi juga unik.
Materi‐materi tersebut menekankan bahwa menjadi barista modern bukan sekadar membuat kopi, tetapi memahami akar produksi kopi dari hulu ke hilir—sebuah landasan yang kuat agar hasil racikan benar‐benar punya nilai tambah.
Praktik oleh Rizal Imam Mustafa (Star Raja Coffee – Ngadirojo)
Bagian praktik meliputi:
-
Pengenalan peralatan modern barista: peserta langsung diperkenalkan nama dan fungsi alat seperti mesin espresso, grinder, steam wand, manual brew tools.
-
Latihan meracik/meramu minuman kopi dengan berbagai citarasa: misalnya dengan takaran atau persentase berbeda untuk melihat bagaimana perbedaan rasanya meski bahan baku sama.
-
Fokus pada eksperimen rasa–aroma melalui perubahan kecil: varian biji, proses pasca panen, teknik penyeduhan, toping/paduan kopi.
Pelatihan seperti ini sangat sejalan dengan praktik terbaik dalam pelatihan barista kompeten yang dilakukan oleh berbagai lembaga di Indonesia.
Dengan demikian, pembukaan pelatihan ini bukan hanya seremoni, tetapi langkah penting untuk membangun generasi yang siap mengolah peluang kopi menjadi usaha yang produktif. Semoga peserta benar‐benar “menguasai alat dan bahan”, serta memanfaatkan peluang dengan penuh semangat.( Cahyospirit )












