Kolaborasi kerjabakti Lingkungan.Ngarjosari Tirtomoyo
WONOGIRI MR–Pada hari Selasa, 21 Oktober 2025, suasana di lingkungan RW 10 dan RW 11, Kelurahan Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, penuh dengan semangat gotong‑royong. Warga dari lingkungan Banaran dan Kalialang secara bersama‑sama melaksanakan kerja bakti dalam rangka pengerjaan talud jalan lintas antar‑lingkungan, yang menggunakan anggaran dari dana kelurahan. Ukuran proyek talud tersebut: panjang 62 meter dan lebar 2,5 meter.
Ketua RT 01 RW 10, Bapak Sumanto, yang turut aktif dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa antusiasme warga sangat tinggi. “Kami bersama warga sangat berterima kasih kepada Lurah Ngarjosari karena program talud ini benar‑benar dirasakan manfaatnya oleh warga lingkungan kami dan sekitarnya,” ujar beliau.
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 11, Bapak Sidik, juga menyampaikan rasa syukur yang sama: pekerjaan infrastruktur ini bukan hanya membangun talud, tetapi memperkuat rasa kebersamaan antar rw dan antar lingkungan.
Dihubungi secara terpisah, Lurah Ngarjosari Tirtomoyo, Ibu Dwi Rahayuningsih, SE, MM., menjelaskan lebih jauh latar belakang proyek ini. Program ini ditujukan untuk memberikan fasilitas umum yang memadai agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari‑hari dengan lebih aman dan nyaman.
“Talud ini akan membantu mengatasi potensi longsor atau erosi di tepian jalan lingkungan, memperlancar mobilitas warga, dan memberikan efek psikologis bahwa lingkungan kami semakin tertata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program serupa akan menjadi program prioritas rutin yang dilaksanakan dari tahun ke tahun, sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga melalui pembangunan infrastruktur lingkungan, sekaligus menguatkan budaya gotong‑royong di Kelurahan Ngarjosari.
Keberadaan talud tersebut juga dilatar‑belakangi kondisi wilayah Kecamatan Tirtomoyo yang memiliki segmen jalan lintas lingkungan yang cukup rawan terhadap erosi maupun kerusakan, terutama pada saat hujan deras.
Sebagai gambaran, data menunjukkan bahwa di Kecamatan Tirtomoyo terdapat jalan yang belum sempurna kondisi aspalnya dan masih memerlukan perhatian pemeliharaan.
Dengan terbangunnya talud sepanjang 62 meter dan lebar 2,5 meter tersebut, diharapkan risiko kerusakan akibat aliran air dan naik‑turunnya kondisi tanah bisa dikendalikan lebih baik.
Warga yang terlibat dalam kerja bakti, baik laki‑laki maupun perempuan, tampak membawa alat sederhana seperti sekop, cangkul, tangga, serta material pasir dan batu untuk talud.
Suasana penuh keakraban terlihat saat para warga lintas lingkungan saling berbagi tugas mulai dari penggalian, pemadatan, hingga pemasangan batu untuk talud.
Selesai kegiatan, warga menutup dengan doa bersama dan ramah‑tamah sederhana, mempererat tali silaturahmi sekaligus merayakan hasil kerja yang nyata.
Ibu Lurah juga memberi apresiasi tinggi kepada warga. Ia mengatakan: “Semangat gotong‑royong ini yang membuat proyek berjalan dengan baik dan tepat waktu bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga pembangunan sosial.
Kami berharap sinergi ini terus terpelihara dan diterapkan dalam berbagai program kelurahan selanjutnya.” Program talud ini akan menjadi salah satu model bahwa pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan skala lingkungan dan partisipasi aktif warga, bukan hanya oleh pemerintah saja.
Dengan terbukanya talud baru ini, diharapkan pula akses antar‑lingkungan menjadi lebih lancar dan aman, terutama pada musim hujan.
Hal ini akan berdampak pada berbagai aktivitas warga dari anak‑anak pergi ke sekolah, ibu rumah tangga yang keluar masuk lingkungan, hingga kendaraan kecil yang melintas.
Selain manfaat langsungnya, proyek ini juga diharapkan memberikan kontribusi jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi lingkungan: kondisi jalan yang lebih baik → mobilitas meningkat warga lebih mudah menjual hasil usaha kecil, memudahkan anak sekolah, dan meningkatkan rasa kebanggaan warga terhadap lingkungan sendiri.
kerja bakti ini menjadi bukti bahwa dengan alokasi anggaran kelurahan yang tepat sasaran dan dukungan penuh warga, pembangunan di tingkat lingkungan bisa berjalan efektif, efisien, dan berdampak langsung ke masyarakat. (Riyan / Yayok / Pimred Cahyospirit)











