PTMSI Wonogiri Gelar Pelatihan Pelatih Tenis Meja Tingkat Provinsi
Wonogiri MR– Sebanyak 60 peserta dari berbagai instansi dan klub olahraga turut ambil bagian dalam pelatihan pelatih cabang olahraga tenis meja tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh PTMSI Wonogiri. Pelatihan berlangsung selama dua hari, yakni sejak tanggal 18 hingga 19 Oktober 2025, bertempat di New Lodji Coffee & Resto, Tandon, Pare, Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari pengurus dan pejabat yang hadir, di antaranya: Ketua PTMSI Wonogiri : Sugeng Prihanto, ST .
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Wonogiri : Drs. Sungkono, M.M .
Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah : Ayuning Sekarsuci .
Ketua Panitia Pelatihan : Aris WinarnoMateri pelatihan disampaikan oleh pemateri yang tercantum dalam jadwal acara.
Dalam sambutannya, Sugeng Prihanto menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting dari upaya organisasi untuk meningkatkan kualitas pelatih dan sekaligus memperkuat pembinaan tenis meja di wilayah Wonogiri.
Sungkono dari KONI menambahkan bahwa keberadaan pelatih yang kompeten adalah kunci dalam memperkuat cabang olahraga ini agar lebih banyak masyarakat yang tertarik dan mampu berprestasi.
Ayuning Sekarsuci menyampaikan dukungan legislasi dan fasilitas agar olahraga tenis meja makin berkembang dan menjangkau usia pelajar hingga masyarakat umum.
Potensi dan efektivitas pelatihan ini tidak disangsikan oleh banyak pihak. Kegiatan dua hari tersebut dikemas dengan sesi teori dan praktek yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan serta keterampilan yang aplikatif.
Salah satu peserta, Widyantoro, S.Pd, menyatakan rasa syukurnya karena bisa menjadi bagian dari program pelatihan yang diselenggarakan oleh PTMSI Wonogiri.
“Saya merasa sangat beruntung bisa ikut pelatihan ini,” ujarnya. Ia berkomitmen untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat, khususnya usia pelajar, sehingga tenis meja makin populer dan bisa menjadi alternatif pembinaan olahraga di tingkat sekolah maupun klub.
Kegiatan ini diakui memiliki dampak yang langsung terhadap pengembangan sumber daya manusia olahraga di Wonogiri. Dengan melatih pelatih yang berkompeten, diharapkan akan terjadinya efek domino: pelatih yang baik akan melahirkan atlet yang lebih terlatih, yang pada akhirnya bisa meningkatkan prestasi daerah.
Juga sangat penting bahwa pelatihan ini bersifat inklusif melibatkan utusan dari instansi dan klub olahraga sehingga ekosistem tenis meja di Kabupaten Wonogiri semakin kuat.
Pelatihan yang digelar pada tanggal 18‑19 Oktober 2025 itu juga menjadi momen silaturahmi antar klub dan instansi serta memperkuat jejaring antar pelatih, pengurus, dan pelaku olahraga lokal.
Melalui kegiatan seperti ini, PTMSI Wonogiri menunjukkan komitmen untuk tidak hanya fokus pada ajang pertandingan, tetapi juga pada pembinaan jangka panjang.
Seiring dengan perkembangan olahraga tenis meja nasional yang juga mendapat perhatian dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) sebagai induk organisasi.
Dalam banyak daerah, program pelatihan bagi pelatih dan wasit telah terbukti menjadi salah satu langkah strategis pembinaan.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan investasi jangka panjang bagi kemajuan tenis meja di Wonogiri.
Ke depan, pihak penyelenggara diharapkan dapat melakukan evaluasi dan tindak lanjut, seperti program pembinaan pelatih secara berkelanjutan, monitoring perkembangan pelatih di lapangan, serta memperluas cakupan ke klub‑sekolah dan masyarakat umum.
Pelatihan yang sukses dilaksanakan ini menjadi bukti nyata bahwa olahraga tenis meja di Kabupaten Wonogiri semakin mendapatkan perhatian yang serius. Semoga ke depannya muncul pelatih‑pelatih dan atlet‑atlet junior yang mampu mewakili Wonogiri dan bahkan Jawa Tengah pada kancah yang lebih tinggi.(Riyan / Pimred Cahyospirit )











