Sosialisasi Pemberdayaan Ormas 2026 Dorong Pola Pikir Positif Siswa SMK 2 Muhammadiyah Karanganyar
KARANGANYAR MR— Sekitar 150 siswa SMK 2 Muhammadiyah Karanganyar mengikuti kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan Tahun 2026 yang digelar Kamis (4/12), pukul 08.30–11.00 WIB di aula sekolah setempat. Acara yang mengangkat tema “Membangun Pola Pikir yang Positif dengan Berorganisasi” ini diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain Plt Kepala Badan Kesbangpol Karanganyar Dwi Cahyono, S.Sos., M.Si.; Kepala SMK 2 Muhammadiyah Karanganyar Ismail Sholeh; Kabid Poldagri Eka Mardiyanta, S.Sos., M.Si.; Korwil BIN Karanganyar Hudi Susanto, S.H.; serta Akademisi UIN Raden Mas Said Surakarta Mansur Efendi, S.H.I., M.Si.
Dalam sambutannya, Dwi Cahyono yang mewakili Bupati Karanganyar menyampaikan materi mengenai Pengertian dan Implementasi Program Ormas dalam Pembangunan Daerah. Ia menyoroti fenomena kemerosotan moral remaja yang berdampak pada menurunnya kualitas adab dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, pola pembinaan mental generasi dahulu dan sekarang sangat berbeda sehingga membuahkan hasil yang berbeda pula. Ia meminta para siswa untuk menanamkan nilai Tri Dharma:
Melu Handarbeni (merasa memiliki),
Hangrukebi (ikut menjaga dan membela),
Mulai Sarira Hangrasa Wani (berani mawas diri).
“Nilai ini penting ditanamkan demi membentuk karakter generasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Materi kedua disampaikan oleh Mansur Efendi, S.H.I., M.Si. Ia menegaskan bahwa organisasi merupakan sarana penting dalam membangun jejaring menuju kesuksesan.
Ia memperkenalkan tiga konsep:
-
Bridging: membangun jembatan menuju peluang,
-
Bonding: memperkuat hubungan internal,
-
Linking: menjalin hubungan vertikal dengan pengambil kebijakan.
“Kesuksesan bukan hanya soal kemampuan individu, tetapi bagaimana kita membangun jaringan yang tepat,” terangnya di hadapan para siswa.
Materi terakhir dibawakan oleh Hudi Susanto, S.H., yang mengingatkan siswa mengenai bahaya paparan paham radikalisme di tengah derasnya arus informasi digital.
Ia menekankan bahwa media sosial menjadi pintu paling mudah bagi pihak tertentu dalam menggiring opini dan mempengaruhi pola pikir remaja.
“Dunia digital membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Informasi bisa dimanipulasi. Karena itu, saring sebelum sharing dan lakukan kroscek sebelum percaya,” tegasnya.
Kegiatan berlangsung lancar dan tertib. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi serta aktif mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya membentuk karakter serta meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya berorganisasi dan bijak dalam bermedia sosial.
Acara resmi ditutup pada pukul 11.00 WIB, meninggalkan harapan bahwa para pelajar SMK 2 Muhammadiyah Karanganyar siap menjadi generasi yang beradab, berjejaring luas, dan cerdas menepis hoaks di era keterbukaan informasi.( Hud/ Pimred Cahyospirit)











