BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY kembali menggelar pagelaran seni tahunan,mengusung lakon "Bagong Senopati"

Acara berlangsung di gedung Auditorium FBSB UNY dengan dukungan penuh dari para dosen, mahasiswa, serta komunitas seni di lingkungan kampus. 

 Yogyakarta MR— Menjelang akhir tahun, suasana di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terasa semakin semarak. Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY kembali menggelar pagelaran seni tahunan yang menjadi salah satu agenda budaya paling dinanti, yakni pentas wayang orang,Rabu 3/12/2025.

Tahun ini, pementasan mengusung lakon "Bagong Senopati", sebuah cerita yang jarang diangkat namun sarat pesan moral dan kritik sosial.

Acara berlangsung di gedung Auditorium FBSB UNY dengan dukungan penuh dari para dosen, mahasiswa, serta komunitas seni di lingkungan kampus. Sejak sore, penonton sudah memadati Gedung pertunjukan fbsb, terdiri dari mahasiswa, sivitas akademika, masyarakat umum, hingga pemerhati budaya Jawa. Antusiasme mereka terlihat dari panjangnya antrean dan cepatnya kursi-kursi terisi sebelum pertunjukan dimulai.



Menurut Penanggung jawab kegiatan ini Sunarto  S.I.P mengatakan penyelenggaraan rutin pagelaran seperti ini merupakan bentuk komitmen kampus dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai budaya Nusantara.

Lakon "Bagong Senopati" mengisahkan Bagong yang selama ini dikenal sebagai tokoh punakawan yang humoris  namun dalam cerita ini dihadapkan pada situasi yang menguji kecerdikan dan keberaniannya. 

Bagong digambarkan harus memimpin sebuah pasukan untuk mengatasi kekacauan yang ditimbulkan oleh tokoh-tokoh arogan yang menyalahgunakan kekuasaan. Dalam pementasan ini, humor Bagong tetap menjadi daya tarik utama, tetapi dibalut dengan nuansa heroik yang memberi warna baru bagi penonton.

Penampilan para mahasiswa yang memerankan tokoh-tokoh dalam lakon tersebut mendapat apresiasi tinggi. Gerak tari yang dinamis, kostum warna-warni yang dirancang secara detail, serta iringan gamelan yang dimainkan secara langsung menciptakan pertunjukan yang memukau. Para penonton sesekali terdengar tertawa berkat guyonan khas Bagong, namun pada beberapa bagian juga dibuat terdiam oleh adegan dramatis yang menyentuh.

Sutradara pementasan, yang merupakan dosen sekaligus praktisi seni tradisional, menjelaskan bahwa pemilihan lakon ini bertujuan memperkenalkan sisi lain Bagong yang jarang diketahui. 

Ia berharap generasi muda semakin memahami bahwa wayang tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral mengenai kepemimpinan, keberanian, dan kejujuran.

Pagelaran berakhir dengan tepuk tangan meriah, disusul sesi foto bersama pemain dan penonton. Bagi para mahasiswa FBSB, pentas wayang orang ini bukan hanya ajang unjuk kemampuan, tetapi juga ruang belajar yang memperkuat kecintaan mereka terhadap budaya sendiri.

Dengan kesuksesan pementasan tahun ini, FBSB UNY berencana terus menjaga tradisi pentas seni akhir tahun sebagai agenda tetap kampus. 

Harapannya, karya seni seperti ini dapat terus menginspirasi dan memperkaya khazanah budaya Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota budaya yang aktif merawat tradisinya.( Yayok/Pimpred Cahyospirit )











Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar