BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Tahukah Kamu, Mengapa Ular Berganti Kulit? Begini Penjelasan Lengkapnya!

Pergantian kulit ini berfungsi untuk mengganti kulit lama yang rusak, tidak muat lagi, serta membantu ular menyingkirkan parasit atau kotoran yang menempel di tubuhnya.

Jakarta — Pernahkah kamu melihat ular meninggalkan kulit lamanya? Fenomena ini bukan sekadar kebetulan, melainkan proses alami yang sangat penting dalam kehidupan reptil tersebut. Proses pergantian kulit pada ular dikenal dengan beberapa istilah, seperti shedding, ecdysis, molting, atau sloughing.

Pergantian kulit ini berfungsi untuk mengganti kulit lama yang rusak, tidak muat lagi, serta membantu ular menyingkirkan parasit atau kotoran yang menempel di tubuhnya. Layaknya manusia yang terus tumbuh dan memperbarui sel kulit, ular juga melakukan hal serupa hanya saja dalam skala yang lebih dramatis.

Ada beberapa alasan utama mengapa ular melakukan proses ini:

  1. Kulit lama sudah tua atau rusak. Sama seperti pakaian usang yang perlu diganti, kulit ular juga mengalami penurunan fungsi setelah waktu tertentu.

  2. Pertumbuhan tubuh. Saat ular tumbuh, kulit lamanya tidak lagi muat menutupi seluruh tubuh, sehingga perlu diganti dengan kulit baru.

  3. Menghilangkan parasit. Pergantian kulit membantu ular menyingkirkan kutu, tungau, dan organisme parasit lain yang menempel pada permukaan kulit.

  4. Menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan berganti kulit, ular juga membersihkan diri dari kotoran atau potensi infeksi pada lapisan epidermis lama.

Setiap ular memiliki frekuensi dan cara yang berbeda dalam berganti kulit. Beberapa faktor yang memengaruhi proses ini antara lain:

  • Spesies ular: Jenis ular tertentu berganti kulit lebih sering daripada yang lain.

  • Usia: Ular muda cenderung lebih sering berganti kulit karena laju pertumbuhannya cepat.

  • Kondisi lingkungan: Suhu dan kelembapan udara berpengaruh besar. Ular lebih mudah berganti kulit dalam kondisi hangat dan lembap.

  • Kesehatan tubuh: Ular yang sehat memiliki proses shedding lebih sempurna dibanding ular yang stres atau sakit.

  • Kehadiran parasit dan asupan makanan: Ular yang sering makan dan tumbuh cepat akan berganti kulit lebih sering.

Sebelum proses dimulai, terdapat tanda-tanda khas yang bisa dikenali:

  • Warna kulit ular tampak kusam dan tidak mengilap seperti biasanya.

  • Matanya terlihat buram atau keruh, disebut sebagai pre-ecdysis phase.

  • Ular mungkin menjadi lebih agresif atau cenderung bersembunyi untuk menghindari gangguan.

Proses pergantian kulit ini biasanya memakan waktu 3 hingga 7 hari, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis ularnya. Selama periode tersebut, ular kerap mencari tempat yang aman dan lembap untuk membantu kulitnya terlepas dengan sempurna. Setelah proses selesai, kulit baru ular tampak lebih cerah dan mengkilap  fase ini disebut post-ecdysis phase.

Masyarakat sering kali panik saat melihat ular di sekitar rumah, padahal keberadaan mereka sangat penting bagi ekosistem, terutama dalam mengendalikan populasi tikus. Untuk itu, EXALOS INDONESIA hadir melalui layanan Snake Rescue dan Snake Education GRATIS, siap membantu penanganan ular secara profesional dan edukatif.

Hubungi EXALOS INDONESIA di nomor 0896-1040-4414 untuk penanganan ular yang aman, cepat, dan tanpa biaya.( Eko Tito /Pimred Cahyospirit )












Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar