Semangat Inklusi Keuangan di Tengah Tantangan Fiskal, Bulan inklusi Keuangan 2025 Resmi Dibuka di Wonogiri
Wonogiri MR– Di tengah situasi fiskal yang sedang “gerah” dengan adanya pemangkasan transfer ke daerah (TKD), semangat kolaborasi justru menguat di Kabupaten Wonogiri. Hal ini tergambar dalam kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang untuk pertama kalinya digelar di Wonogiri, bertempat di STC Pringgodani, Jumat (25/10).
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri, FX Pranata, A.P., M.Hum, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong inovasi dan inklusivitas ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini pertama kali dilakukan di Wonogiri, dan kita menyadari saat ini pemerintah daerah sedang gerah karena adanya pemotongan transfer keuangan ke daerah. Untuk Wonogiri, jumlahnya mencapai Rp236,3 miliar angka yang tentu sangat besar dan akan berdampak pada kegiatan pemerintahan,” ujarnya
Namun, di balik tantangan fiskal itu, Sekda mengajak seluruh pihak untuk tidak berhenti berinovasi. Menurutnya, inklusi keuangan menjadi pintu penting bagi masyarakat agar tetap memiliki akses terhadap layanan keuangan yang mudah, aman, dan legal.
“OJK telah memberikan regulasi untuk melindungi masyarakat. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana berinovasi menjawab kebutuhan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keamanan keuangan. Kita harus bersama-sama memerangi praktik pinjol yang kian marak dengan tawaran menggiurkan tapi berisiko tinggi,” tegasnya.
Pranata juga menyinggung arah prioritas pembangunan daerah yang berfokus pada penguatan sektor ekonomi dan ketahanan pangan. Sekitar 30 persen masyarakat Wonogiri menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perdagangan.
“Irigasi kita perbaiki, pasar kita perbaiki. Semua ini bagian dari upaya memperkuat perekonomian lokal agar bisa menopang program nasional, termasuk program makan bergizi dari pemerintah pusat. Karena dari situlah akan tumbuh perputaran ekonomi yang besar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, dalam sambutannya menegaskan pentingnya perluasan akses keuangan bagi masyarakat sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami menyelenggarakan kegiatan ini sebagai rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025. Sebelumnya kami sudah hadir di Klaten, dan hari ini kami hadir di Wonogiri. Tujuannya agar masyarakat semakin memahami haknya untuk mendapatkan akses keuangan yang legal, aman, dan bermanfaat,” ungkap Eko Hariyanto kepala OJK Solo.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, jumlah nasabah dan pelaku UMKM di Wonogiri akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Mediarakyat TV YouTube channel“Rangkaian BIK sudah kami laksanakan sejak September dan hari ini menjadi puncaknya di STC Pringgodani yang akan dilaksanakan dari tanggal 24 Oktober- 25 Oktober 2025 . Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan masyarakat tentang produk jasa keuangan yang berizin, serta menurunkan risiko terhadap praktik keuangan ilegal,” tuturnya sebelum secara resmi membuka acara.
Dengan semangat kebersamaan, acara Bulan Inklusi Keuangan 2025 di STC Pringgodani Wonogiri pun resmi dibuka, menjadi simbol optimisme baru: bahwa di tengah keterbatasan fiskal, inovasi dan kolaborasi tetap menjadi kunci untuk menggerakkan ekonomi daerah.( Fery / Pimred Cahyospirit )
.jpg)












