BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Bangun Baja: SD Negeri 3 Pokoh Kidul Sukses Hidupkan Kembali Bahasa Jawa di Kalangan Siswa


SD Negeri 3 Pokoh Kidul meluncurkan program inovatif bertajuk “Bangun Baja” (Bangga Gunakan Bahasa Jawa)

WONOGIRI MR– SD Negeri 3 Pokoh Kidul meluncurkan program inovatif bertajuk “Bangun Baja” (Bangga Gunakan Bahasa Jawa), sebuah langkah nyata untuk membangkitkan kembali kecintaan dan kebiasaan berbahasa Jawa di kalangan peserta didik. 

Program ini lahir dari keprihatinan sekolah terhadap semakin menurunnya penggunaan bahasa Jawa yang santun (unggah-ungguh) dalam komunikasi sehari-hari anak-anak.

Kepala SD Negeri 3 Pokoh Kidul, Ajeng Kartika Sundhari, S.Pd.,SD., menjelaskan bahwa sekolah berkomitmen menjadikan institusi sebagai “ruang hidup” bagi bahasa dan budaya Jawa, bukan hanya sekadar mata pelajaran formal.

Melalui Bangun Baja, sekolah menanamkan kebanggaan berbahasa Jawa lewat berbagai kegiatan pembiasaan dan inovasi.

Program unggulan “KENANGA” (Kenali Aksara Jawa dan Nguri-uri Budaya) menjadi daya tarik utama, di mana siswa diperkenalkan aksara Jawa secara bertahap menggunakan media modern seperti video pendek dan permainan digital.

 Selain itu, kegiatan lain seperti lomba geguritan (puisi Jawa), mendongeng, tembang dolanan, dan menulis cerkak (cerita pendek) juga diintegrasikan dalam kegiatan harian. 


Kesuksesan Bangun Baja didukung kuat oleh kolaborasi aktif antara guru, orang tua, dan tokoh masyarakat Pokoh Kidul, yang turut menumbuhkan suasana berbahasa Jawa di lingkungan rumah. 

Hanya dalam waktu enam bulan, program ini telah menunjukkan dampak signifikan. Data sekolah mencatat 80% siswa sudah aktif berbahasa Jawa di lingkungan sekolah.

 Keberhasilan ini juga meluas pada prestasi, di mana siswa mampu menghasilkan lebih dari 40 karya geguritan dan 20 cerkak, serta berhasil mengukir prestasi di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kecamatan Wonogiri tahun 2025.

 Selain itu, 75% siswa kini lebih percaya diri tampil berbahasa Jawa di depan umum. Bahkan, banyak orang tua yang melaporkan bahwa anak-anak mereka mulai menggunakan bahasa Jawa kembali di rumah.


Bangun Baja kini tidak hanya menjadi kebanggaan SD Negeri 3 Pokoh Kidul, tetapi juga menjadi model inspirasi. Sekolah ini telah dua kali berbagi praktik baik dalam forum inovasi pendidikan, membuktikan bahwa pelestarian bahasa Jawa dapat dilakukan secara modern, menyenangkan, dan berkelanjutan. 

Dengan semangat "Nguri-uri Budaya," SD Negeri 3 Pokoh Kidul terus berkomitmen menjadikan Bangun Baja sebagai gerakan yang menanamkan rasa cinta tanah air melalui bahasa ibu.(Iwan / Pimred Cahyospirit)











Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar