Turnamen Sepak Bola Gedong Gayeng Cup IV: Semangat dan Harapan untuk Generasi Muda
Ngadirojo, Wonogiri MR – Di balik sorak-sorai dan sorotan lampu lapangan, turnamen Gedong Gayeng Cup IV telah sukses digelar dengan penuh antusiasme.
Ajang yang menyatukan warga dusun ini bukan sekadar kompetisi, namun sarana membentuk karakter, menemukan bibit pemain, serta menyemai budaya hidup sehat di kalangan generasi muda.
Kepala Desa Gedong Widodo mengatakan “Harapannya, kegiatan ini menjadi wadah pembinaan bibit pemain sepak bola, menjadi prinsip positif dalam mengolah ragam minat masyarakat, sekaligus mendorong anak muda agar lebih aktif bergerak jangan cuma main HP!”
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Hery Kiswanto menambahkan, “Semangat menggugah sepak bola di Gedong sudah materialisasi selama empat kali penyelenggaraan turnamen ini.
Pembinaan sepak bola dilaksanakan setahun sekali, sedangkan voli tiap 3 bulan, agar masyarakat tetap aktif berolahraga.”
Benar-benar pendekatan yang sistematis sepak bola setahun sekali, voli triwulanan memberi keseimbangan kontinyu antara pembinaan dan kompetisi.
Pada Jumat, 5 September 2025, laga semi final kedua mempertemukan tim Bramastra Jenggrik menghadapi Kridatama Tanggung. Arena pun tegang di babak pertama, dengan skor terjaga ketat 0–0.
Namun, begitu peluit babak kedua dibunyikan, Bramastra Jenggrik menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi.
Mereka mampu mendikte permainan, sementara Kridatama Tanggung yang digerakkan oleh Gogon, mantan pemain Wonogiri Utara Club tampak kesulitan mengembangkan serangan.
Hingga akhirnya, Bramastra Jenggrik menutup laga dengan kemenangan gemilang 2–0.
Gedong Gayeng IV bukan hanya sekadar lapangan dan gol ini tentang membangkitkan gairah, menggali potensi muda, dan mengeksplorasi kemampuan yang mungkin selama ini tenggelam.
Ajang ini secara tak langsung mengajarkan bahwa bukan gadget yang paling penting, melainkan keterampilan, solidaritas, dan fair play di atas lapangan.
Dengan sepak bola digelar setahun sekali dan voli setiap tiga bulan, Desa Gedong membangun kultur olahraga berkelanjutan. Ini bukan kompetisi satu-dua hari, tapi kebiasaan yang menyehatkan tubuh dan mental.
Penonton datang penuh semangat: keluarga, pemuda, warga dusun. Riuh tepuk tangan dan sorak sorai menjadi vitamin semangat bagi para pemain.
Ini bukan sekadar pertandingan melainkan merupakan perayaan masyarakat untuk mencintai bola,apalagi setiap pertandingan ada undian dari tiket yang dibeli penonton dan mendapatkan doorprize.
Dari kedudukan 0–0 hingga gol-gol yang menentukan, pertandingan Bramastra Jenggrik vs Kridatama Tanggung menyuguhkan ketegangan dan euforia penonton. Adu skill, strategi, serta ketangguhan mental menjadi bahan tontonan rakyat desa yang sederhana namun mendalam.
Dengan hasil semi final ini, Bramastra Jenggrik melenggang ke babak puncak. Momen ini jadi peluang emas bagi mereka, sekaligus momentum bagi seluruh peserta, panitia, dan warga untuk terus membangun tradisi olahraga di Gedong.
Ke depan, warga bisa terus menanti turnamen selanjutnya baik sepak bola maupun voli sebagai momentum mempererat silaturahmi, menemukan talenta, dan merayakan semangat kebersamaan.
Turnamen Gedong Gayeng IV telah menciptakan panggung berharga bagi generasi muda Desa Gedong.
Dari harapan Kades agar anak-anak lebih aktif bergerak, hingga energi lapangan semifiinal penuh dramatis, semuanya membentuk kisah manis tentang olahraga dan masa depan.
Semoga ajang ini terus terulang dengan semarak serupa menjadi tradisi, semangat, dan inspirasi bagi daerah lain. Dan tentu saja, selamat untuk Bramastra Jenggrik, yang kini satu langkah lagi dekat dengan puncak kejayaan!(Cahyospirit )




















