BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Tragis ! Sopir Truk Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Parang ,Magetan: Evakuasi Dramatis hingga Dini Hari

Seorang sopir tewas tertimbun tanah longsor dalam insiden yang berlangsung cepat dan menimbulkan kepanikan di antara pekerja tambang.

Magetan, Jawa Timur — Sebuah kecelakaan memilukan terjadi pada Sabtu pagi, 27 September 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, di kawasan tambang galian C di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Magetan,Jatim.

Seorang penambang tewas tertimbun galian pasir longsor dalam insiden yang berlangsung cepat dan menimbulkan kepanikan di antara pekerja tambang.

Pada hari itu, sejumlah penambang termasuk korban yang kemudian dikenal sebagai Suroso, usia sekitar 55 tahun, warga Dusun Betok 2, Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan berada di area tambang menunggu giliran muat material. Lokasi tambang memiliki tebing pasir yang curam dan kondisi tanah labil, faktor yang selama ini kerap menjadi ancaman.


Menjelang kejadian, menurut beberapa saksi, Suroso sempat berteriak memperingatkan rekan-rekannya bahwa ada gejala pergeseran pasir (“awas longsor”).

 Beberapa rekan mendengar dan segera berlari ke arah aman tren naik ke atas tebing namun Suroso justru berjalan ke arah bawah, mendekati lereng yang kemudian longsor. 

Rekan-rekannya yang berada sedikit di atas berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Suroso tertimbun material tanah secara tiba‑tiba ketika longsor itu terjadi.

Material longsor menutup sebagian area kerja, dan tanah serta batu ikut menimpa Suroso, membuat proses evakuasi menjadi sangat sulit.

Tim evakuasi gabungan dari BPBD, Polisi, TNI, dan warga sekitar langsung dikerahkan segera setelah kejadian dilaporkan. 

Karena medan yang sulit dan material longsor yang terus bergerak, petugas menghadapi tantangan besar dalam melakukan pencarian dan pengangkatan jenazah.

Evakuasi dilakukan sepanjang hari Sabtu hingga malam hari. Pekerjaan terpaksa dihentikan larut malam ketika kondisi gelap dan potensi longsor susulan meningkat.

 Pada Minggu pagi, 28 September 2025, operasi dilanjutkan kembali. Baru sekitar pukul 10.00 WIB, tim berhasil mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun pasir.

Proses evakuasi meliputi pengerukan material, pengamanan tebing, dan koordinasi ketat antara berbagai unsur (BPBD, Polri, TNI, dan relawan warga).

 Karena lokasi tambang sulit dijangkau, alat berat dan teknik manual digunakan secara bersamaan agar tidak memicu longsor susulan.

Korban bernama Suroso (± 55 tahun), warga Nguri, Kecamatan Lembeyan, dikenal sebagai sopir truk lokal yang sudah bekerja lama di area tambang tersebut. 

Keputusan korban berjalan menuju lereng bawah tanah meskipun sempat memberi peringatan dianggap sebagai tindakan terakhir yang heroik dari dirinya, meskipun sayangnya justru menjadi takdir tragis.

Keluarga korban segera mendapat kabar dan pihak desa, kecamatan, serta aparat setempat turut membantu dalam pemakaman dan pemberian dukungan. Jenazah diserahkan kepada keluarga setelah melewati proses evakuasi dan identifikasi.

Berdasarkan laporan awal dan keterangan saksi, dugaan utama penyebab longsor adalah getaran dari alat berat (backhoe, excavator) di lokasi tambang.

 Aktivitas penggalian di bagian bawah tebing diyakini melemahkan fondasi dan kestabilan pasir, sehingga ketika tanah mengalami tekanan atau pergerakan internal, longsor terjadi secara mendadak.


Tebing tambang yang terlalu miring, cuaca atau kelembapan tanah, serta kurangnya pengamanan terhadap lereng menjadi faktor pendukung. Sebelumnya, kawasan tambang galian C di Trosono memang sudah dikenal sebagai area rawan.

Insiden ini menjadi peringatan keras bagi aktivitas tambang di daerah rawan longsor. 

Kematian Suroso menjadi catatan duka bagi komunitas penambang kecil di Magetan. Tragedi ini membuka kembali persoalan bagaimana keselamatan kerja di tambang rakyat selama ini tidak jarang terabaikan. 

Harus ada langkah nyata dari pemerintah daerah, aparat pengawas, dan komunitas penambang untuk memperkuat regulasi, pengawasan, dan edukasi keselamatan agar peristiwa serupa tidak terulang.( Eko Tito /pimred Cahyospirit)











Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar