Siswa SDN 1 Nadi Raih Juara FTBI: Ananda Arghani Arghani Ananta Humayu Terpancar Bakat Geguritan
Bulukerto, Wonogiri MR— Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kecamatan Bulukerto yang dilaksanakan pada 6 September 2025 menyisakan bangga bagi keluarga besar SDN 1 Nadi.
Dari cabang Moco Geguritan Putra, Ananda Arghani Arghani Ananta Humayu, siswa kelas 5 SDN 1 Nadi, berhasil meraih juara pertama.
Kepala Sekolah SDN 1 Nadi, Ibu Tanti Purwaningrum, menyatakan bahwa kemenangan ini bukanlah suatu yang tiba-tiba. “Arghani ini merupakan salah satu murid yang berprestasi, sejak kelas 2 SD ia sudah sering mengikuti ajang lomba dan sering mendapatkan juara 1,” ujarnya.
Kemampuan berbicara, mengekspresikan geguritan, dan menguasai bahasa ibu rancak dipuji oleh guru dan teman‐teman sekelasnya.
Menurut Ibu Tanti, Arghani tak hanya menguasai teknik membawakan geguritan, tetapi juga memahami makna dan emosi di balik teks sebuah kombinasi yang jarang dimiliki oleh peserta seusianya.
Latihan rutin di sekolah, dukungan orang tua, serta bimbingan dari gurunya dinilai sangat membantu mengasah daya kreativitas dan keberaniannya tampil di depan umum.
Tidak cukup hanya di tingkat kecamatan. Pada 13 September 2025, hanya satu minggu setelah kemenangan di Bulukerto, Arghani mewakili Kecamatan Bulukerto dalam lomba FTBI tingkat Kabupaten Wonogiri dan kembali menoreh prestasi membanggakan: juara 1 tingkat kabupaten Wonogiri untuk cabang Moco Geguritan Putra. Dengan kemenangan ini, Arghani dijadwalkan mewakili Kabupaten Wonogiri maju ke tingkat provinsi.
Lomba FTBI tingkat Provinsi akan dilaksanakan di Surakarta pada 14–16 Oktober 2025.
Arghani beserta tim pendukungnya sudah mempersiapkan diri dengan latihan lebih intensif, penyempurnaan materi geguritan, serta memperbaiki cara penyampaian agar lebih ekspresif dan menyentuh penonton/pengjurinya.
Ibu Korwilcam Bidik Bulukerto, Daryanti, menyampaikan harapan besar agar Arghani dapat membawa nama baik Kabupaten Wonogiri ke tingkat provinsi. “Kami berharap Arghani ini nantinya bisa membawa nama baik Kabupaten Wonogiri dalam ajang lomba FTBI tingkat provinsi,” kata Ibu Daryanti dengan penuh keyakinan.
Sekolah dan pihak kecamatan sudah menjadwalkan berbagai dukungan: mulai dari pendanaan untuk keperluan transportasi dan akomodasi, penyediaan tempat latihan, hingga pendampingan seni dan bahasa daerah.
Semua pihak sepakat bahwa prestasi Arghani merupakan contoh bahwa pelestarian bahasa ibu dan budaya lokal melalui seni sastra tetap relevan dan sangat dibutuhkan di lingkungan pendidikan dasar.
Festival Tunas Bahasa Ibu adalah sebuah wadah penting bagi siswa SD untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan bahasa ibu serta budaya lokal mereka dalam bentuk geguritan, bacaan aksara daerah, pidato, mendongeng, dan lain‐lain.
Selain meningkatkan kemampuan berbahasa dan kreatifitas siswa, kegiatan semacam ini juga memperkokoh identitas budaya dan kebanggaan lokal, di tengah derasnya arus budaya global.
Prestasi seperti yang diraih Arghani bukan hanya soal piala dan gelar, tetapi juga tentang pembinaan karakter, keberanian tampil di depan publik, menghargai bahasa ibu, dan semangat pantang menyerah.(Cahyospirit)











