MAHASISWA KKN 07 UTA’45 JAKARTA DESA CIGOMBONG MEMBUAT ALAT PEMBAKARAN SAMPAH MINIM ASAP
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelompok 07 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, yang melaksanakan program di Desa Cigombong, Kabupaten Bogor
Bogor MR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelompok 07 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, yang melaksanakan program di Desa Cigombong, Kabupaten Bogor, pada 01 Agustus 2025 berhasil menciptakan inovasi berupa alat pembakaran sampah minim asap.
Inovasi ini dibuat sebagai solusi atas permasalahan sampah di lingkungan masyarakat yang kerap menimbulkan polusi udara. Dengan memanfaatkan Drum Bekas yang di Desain ramah lingkungan, alat tersebut mampu mengurangi keluarnya asap saat proses pembakaran, sehingga lebih aman digunakan oleh warga desa.
Program inovasi ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat melalui KKN yang berlangsung di Desa Cigombong.
Selama melaksanakan KKN, mahasiswa kelompok 07 mengamati bahwa permasalahan pengelolaan sampah masih menjadi kendala utama.
Mayoritas warga membakar sampah secara terbuka, sehingga menimbulkan asap pekat yang berbahaya bagi kesehatan, terutama saluran pernapasan. Dari permasalahan itulah, lahir ide untuk membuat alat pembakaran sampah yang minim asap.
Alat tersebut dibuat dengan memanfaatkan drum bekas yang dimodifikasi sedemikian rupa. Bagian dinding drum dilengkapi lubang-lubang sirkulasi udara agar pembakaran berlangsung lebih sempurna, sehingga menghasilkan asap lebih sedikit.
Proses pembuatannya melibatkan mahasiswa KKN bersama warga sekitar, sehingga tidak hanya menciptakan solusi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Menurut ketua kelompok KKN 07 Hawwin Alaina, inovasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang mudah, murah, dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Cigombong.
“Kami ingin menghadirkan solusi sederhana yang bisa langsung dipakai warga. Dengan alat ini, diharapkan pembakaran sampah tidak lagi menimbulkan asap berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan maupun kenyamanan lingkungan,” ucapnya.
Kepala Desa Cigombong Bapak Hendrawan, S.IP. menyambut baik inovasi yang dilakukan mahasiswa UTA’45 Jakarta tersebut.
Ia menilai program KKN ini bukan hanya membantu mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga memberi inspirasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa.
Alat ini sangat bermanfaat bagi warga, apalagi selama ini persoalan sampah selalu menjadi keluhan masyarakat,” ungkapnya.
Selain menyerahkan alat pembakaran sampah minim asap, mahasiswa KKN 07 juga melakukan sosialisasi kepada warga tentang cara penggunaan dan perawatan alat.
Mereka memberikan demonstrasi langsung agar masyarakat dapat mengoperasikan dengan benar. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan keberlanjutan program dapat terus berjalan meski KKN telah berakhir.
Melalui program ini, mahasiswa KKN 07 UTA’45 Jakarta tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Cigombong.
Inovasi alat pembakaran sampah minim asap ini diharapkan bisa menjadi contoh yang dapat diterapkan di desa-desa lain sebagai solusi sederhana dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak pencemaran udara.
Dengan adanya inovasi alat pembakaran sampah minim asap ini, masyarakat Desa Cigombong kini memiliki sarana baru yang lebih ramah lingkungan dalam mengatasi persoalan sampah rumah tangga.
Program tersebut tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa alat, tetapi juga mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.
Mahasiswa KKN 07 UTA’45 Jakarta berharap hasil karya mereka dapat terus dimanfaatkan secara berkelanjutan, bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh warga maupun pemerintah desa.
Inovasi sederhana namun bermanfaat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi kreatif bagi masalah lingkungan sehari-hari.
( Nama Penulis: Hawwin Alaina// Jurusan: Ilmu Komunikasi// Universitas: 17 Agustus 1945 Jakarta // Pimred Cahyospirit )














