BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Kisah Mbah Kendil Juru Masak Pangeran Samber Nyawa Saksi Perjuangan di Balepanjang, Baturetno

Makam Mbah Kendil. Nama Mbah Kendil sudah melekat di hati masyarakat setempat sebagai sosok sakral yang dihormati, diwariskan lewat cerita lisan dari generasi ke generasi

Wonogiri MR— Di sebuah dusun kecil bernama Turus, Desa Balepanjang, Kecamatan Baturetno, Wonogiri terdapat sebuah makam yang menyimpan kisah yang berbaur antara sejarah, legenda, dan spiritualitas rakyat.

  Makam Mbah Kendil. Nama Mbah Kendil sudah melekat di hati masyarakat setempat sebagai sosok sakral yang dihormati, diwariskan lewat cerita lisan dari generasi ke generasi.

Menurut keluarga keturunan, Mbah Kendil memiliki nama asli Raden Ayu Sawiah. Beliau dipercaya pernah menjabat sebagai juru masak (tukang masak) pribadi dari Pangeran Sambernyawa, tokoh besar dalam sejarah Kabupaten Wonogiri yang juga dikenal sebagai Raden Mas Said .


Salah satu legenda yang paling melekat adalah keajaiban makanan: konon, dengan hanya satu kendil  wadah memasak nasi tradisional Mbah Kendil mampu menyediakan nasi yang cukup untuk ratusan prajurit.

  Meski bahan mungkin terbatas, nasi tak pernah habis selama prajurit‑prajurit itu makan. Kisah ini menjadi simbol kemurahan hati dan keajaiban yang dipercayai masyarakat.

                             Mbah Narto

Dari keterangan Mbah Narto, keturunan ke‑7 dari Mbah Kendil, diketahui bahwa, Mbah Kendil mempunyai saudara bernama Mbah Jaenah, yang dipercayai dimakamkan di Gunung Pegat.

Saudara lainnya adalah Nur Iman, yang punya dua putri. Putri‑putri Nur Iman ini dikabarkan pernah belajar mengaji di Keraton Demak. 

Di sekitar makam, ada tokoh masyarakat seperti Mbah Warno, yang menjabat juru kunci makam, dan beberapa keluarga (Rejosari, Ngadiroyo, Nguntoronadi) yang ikut serta merawat makam dan tradisinya.

Makam Mbah Kendil selain sebagai tempat ziarah, juga menjadi pusat aktivitas spiritual dan ritual lokal: 

Ziarah lazim dilakukan, terutama pada malam Jumat, untuk menyampaikan harapannya ditempat yang sunyi ini.

Disekitar makam juga terdapat sendang pengunjung sering mengambil air dari sendang terdekat setelah ziarah sebagai bagian dari ritual pembersihan diri.

Kisah Mbah Kendil tak dapat dilepaskan dari latar belakang sejarah Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said). Beberapa fakta sejarah yang dapat diverifikasi: 

Pangeran Sambernyawa adalah tokoh sejarah nyata di Jawa , yang memimpin perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda dan konflik internal di lingkungan keraton.  

Kabupaten Wonogiri sendiri memiliki kisah terbentuk yang erat kaitannya dengan perjuangan beliau.

Makam Mbah Kendil dirawat oleh warga setempat, termasuk juru kunci makam, dan anggota keluarga keturunan. Mereka memastikan kondisi fisik makam tetap terawat, melakukan pemugaran ringan bila diperlukan, dan menjaga agar area makam serta fasilitas untuk peziarah tetap nyaman.

Makam Mbah Kendil bukan hanya situs kuburan. Bagi penduduk Balepanjang dan sekitarnya, ia adalah simbol: 

Kearifan lokal , bagaimana roh dan ingatan leluhur terus hidup melalui cerita dan perawatan makam. 


Warisan budaya yang meskipun belum terdokumentasi kuat secara tertulis, hadir dalam jiwa masyarakat;

Kisah Mbah Kendil tak hanya hidup dalam cerita, tapi juga tercatat sebagai bagian dari sejarah yang dapat dipercaya.(Pimpred Cahyospirit )




















Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar