BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Hasil Dari Ilmu Belajar Teknologi Pangan UNIKA, Kini Produksi Tempe Tradisional Mampu Bersaing di Pasar Modern

 

Sukati 54 tahun dan Warijan 64 tahun,sepasang suami istri tersebut memilih menggeluti usaha produksi tempe

Giriwoyo,Wonogiri MR-Ditengah modernisasi industri yang menggerus jaman akan tetapi masih ada sosok yang teguh mempertahankan  produsen tempe tradisional di dusun Tlogobandung desa Tirtosuworo kecamatan Giriwoyo,Wonogiri.

Produksi tempe tersebut  masih mengunakan metode tradisional,mulai dari pengolahan bahan,laru untuk fermentasi, hingga sampai pengemasan.

Walaupun masih menggunakan metode tradisional,pengolahan bahan sampai produk jadi,tidak meninggalkan kebersihan dan kehigienisan produk.


Bahan baku kedelai pilihan,pengolahan secara higienis,laru untuk fermentasi di buat sendiri secara alami,kemasan tempe menggunakan daun pohon jati,membuat rasa tempe sangat has dan enak.

Sukati 54 tahun dan Warijan 64 tahun,sepasang suami istri tersebut memilih menggeluti usaha produksi tempe,karena usia yang sudah tidak muda lagi,dari produksi tempe mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga tanpa harus pergi merantau,bahan penunjang produksi melimpah,seperti kayu bakar,daun pohon jati untuk kemasan,potensi pasar terbuka,pasar desa dan pasar kecamatan.

Pemasaran selain memanfaatkan pasar desa dan kecamatan,pesanan lewat online juga banyak di lakukan.

Dari usaha tersebut omset mencapai 400 ribu hingga 500 ribu per hari,tergantung semangat produksi yang mereka jalankan.

Sukati sosok ibu rumah tangga yang sederhana,tetapi di balik kesederhanaanya,siapa mengira,Sukati menyimpan begitu banyak ilmu tentang teknik hasil pangan,salah satunya tempe.

Ilmu yang pernah di dapat di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (UNIKA) tentang Teknologi Pangan dalam program pengabdian kepada masyarakat.


Dari dasar ilmu yang pernah di dapat beberapa tahun lalu, Sukati menekuni usaha produksi tempe yang berkonsep sehat,alami tanpa pengawet,dengan laru di buatnya sendiri secara alami,sehingga produk tempe yang di jualnya kepada konsumen,sehat,higienis,bergizi.( Maryoto / Pimred Cahyospirit )












Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar