Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tk. SD Kecamatan Ngadirojo 2025: Ajang Semarak untuk Melestarikan Bahasa Jawa
Ngadirojo,Wonogiri MR– Festival Tunas Bahasa Ibu atau FTBI tingkat SD Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri telah sukses diselenggarakan dengan meriah.
Bertempat di SDN 1 Kerjolor dan SDN 5 Kerjolor, kegiatan ini dibuka secara resmi pada hari Kamis, 4 Agustus 2025, oleh Korwilcam Bidikcam Ngadirojo, Drs. Haryono, M.Pd., menandai dimulainya lomba dengan suasana penuh semangat dan kebanggaan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh sekolah di wilayah Korwilcam Bidikcam Ngadirojo dan memperlombakan tujuh cabang kompetisi.
Tujuh cabang lomba yang dipertandingkan adalah: Menulis cerkak (cerita cekak), Sesorah (pidato), Dongeng (ndongeng), Nembang macapat, Membaca geguritan, Komedi tunggal (ndhagel ijen), Nulis dan maca aksara Jawa.
Setiap cabang lomba diikuti oleh siswa terbaik yang menjadi perwakilan dari sekolah masing-masing. Kegiatan ini bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga menjadi ajang pengalaman, persaudaraan, serta silahturahmi, dimana interaksi tersebut dinilai sama pentingnya dengan hasil lomba.
Menurut Bowo Riwoyo, S.Pd., M.Pd., panitia penyelenggara, “Peserta FTBI adalah siswa hebat yang merupakan perwakilan dari sekolah masing-masing. Pengalaman, persaudaraan, dan silahturohmi bukan hanya kalah dan menang dalam lomba.
” Ia menambahkan, “Peserta meningkat dibanding tahun sebelumnya, mencapai 306 orang dibanding tahun 2024 yang biasanya di bawah 300. Antusias orang tua dalam menyaksikan putra-putrinya juga meningkat.”
Dalam sambutannya, Drs. Haryono, M.Pd. menekankan pentingnya Festival Tunas Bahasa Ibu sebagai momentum untuk melestarikan budaya luhur bahasa ibu, yaitu bahasa Jawa.
Ia berharap para siswa tidak hanya tampil dalam lomba, tetapi juga bisa menggunakan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi siswa berkarakter dalam bertutur dan bertingkah laku.
Bowo Riwoyo turut menyampaikan harapan besar terhadap kegiatan tahun ini, “Semoga kegiatan FTBI tahun ini dapat memotivasi sekolah-sekolah untuk lebih mengenalkan bahasa Jawa kepada peserta didiknya.”
Pembukaan FTBI juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua K3S, kepala sekolah SD/MI baik negeri maupun swasta, serta guru pembimbing dari masing-masing sekolah.
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pelestarian bahasa daerah dan tumbuhnya prestasi anak-anak.
Katiman, S.Pd., Ketua K3S Kecamatan Ngadirojo, menyampaikan rasa syukurnya:
“Syukur alhamdulillah, FTBI kecamatan Ngadirojo dapat terlaksana. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk semua pihak atas terlaksananya kegiatan ini.
Semoga FTBI ini semakin baik dan menghasilkan juara yang dapat mewakili Korwilcam Bidikcam Ngadirojo, dan dapat bersaing di tingkat kabupaten maupun provinsi.
FTBI tidak hanya menjadi festival tahunan semata, tetapi merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong literasi dalam bahasa Jawa, membentuk rasa cinta terhadap bahasa daerah, serta membekali generasi muda dengan karakter luhur dan identitas budaya.
Peserta lomba FTBI tampak antusias mewakili sekolah nya masing masing.
Melalui kegiatan ini, diharapkan bahasa daerah tetap hidup, lestari, dan berkembang, serta tidak tersingkir oleh arus globalisasi dan modernisasi.
Lebih dari sekadar kompetisi, FTBI menjadi wadah penguatan karakter dan budaya yang akan berdampak panjang bagi siswa, sekolah, dan komunitas.(Pimred:Cahyospirit )






















