BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Desa Hargorejo Gelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan KSB dan Lumbung Sosial Kecamatan Tirtomoyo

Rapat Koordinasi & Sosialisasi Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Lumbung Sosial tingkat kecamatan

Tirtomoyo, Wonogiri MR— Desa Hargorejo mengadakan Rapat Koordinasi & Sosialisasi Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Lumbung Sosial tingkat kecamatan, pada hari Rabu, 17 September 2025.

 Acara yang mengusung tema “Hargo Manunggal” tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Hargorejo, Purwoko, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait dari tingkat kecamatan hingga masyarakat desa.


Acara ini diselenggarakan dengan beberapa tujuan utama: 

Mewujudkan masyarakat yang siap siaga terhadap bencana, dengan meningkatkan kesadaran warga dan upaya mitigasi berbasis masyarakat.

Terkoordinasinya setiap upaya penanggulangan bencana pada skala desa dan kecamatan, agar respons terhadap bencana menjadi lebih efektif dan terarah.

Evaluasi terhadap kegiatan Kampung Siaga Bencana yang telah berjalan sebelumnya di Desa Hargorejo, untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan perbaikan.

Sosialisasi pendirian Lumbung Sosial sebagai sarana cadangan bahan pokok, logistik, dan dukungan sosial lainnya yang bisa diaktifkan saat terjadi bencana atau situasi darurat.

Acara ini dihadiri oleh tamu undangan antara lain: Forkompincam Tirtomoyo, termasuk Camat Suyatno, S.IP, MM ,Yuni, Kabid Linjamsos (Layanan Sosial dan Perlindungan Sosial) dari dinas/instansi setempat , Perwakilan dari TAGANA (Taruna Siaga Bencana), Destana (Desa Tanggap Bencana), relawan kebencanaan, tokoh masyarakat, dan pengurus KSB Desa Hargorejo.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Hargorejo, Purwoko menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di wilayah seperti Tirtomoyo. “Desa kita perlu memiliki struktur dan mekanisme yang jelas dalam menghadapi situasi darurat,” kata Purwoko saat membuka kegiatan.

 Dia juga menyebut bahwa tema Hargo Manunggal mencerminkan semangat kebersamaan warga dalam segala kondisi, terutama ketika terjadi bencana.

PmSuyatno S.IP MM, dalam kesempatan sosialisasi menegaskan bahwa pembentukan KSB bukan hanya formalitas, melainkan komitmen nyata yang harus diikuti dengan pelatihan, pendataan wilayah rawan, koordinasi lintas lembaga, dan latihan simulasi bencana.

Sementara itu, Kabid Linjamsos, Yuni, menyampaikan bahwa pemerintah kecamatan dan kabupaten melihat KSB dan Lumbung Sosial sebagai bagian dari upaya penanggulangan risiko bencana yang bersifat preventif dan responsif. 

Ia berharap setiap desa mampu membangun jaringan lumbung sosial yang dapat menyediakan bantuan cepat dan memadai ketika terjadi bencana, seperti bahan makanan, air bersih, obat-obatan, dan dukungan logistik lainnya.

Rapat koordinasi dan sosialisasi membahas beberapa hal teknis: 

Identifikasi wilayah rawan bencana di Desa Hargorejo: seperti daerah longsor, banjir, atau jalur air hujan yang mudah meluap. 

Pembentukan struktur KSB: penunjukan pengurus, pembentukan Destana dan relawan desa, pembagian tugas dalam mitigasi dan tanggap darurat. 

Perencanaan pelatihan dan simulasi bagi warga, relawan, dan perangkat desa agar setiap orang memahami prosedur jika terjadi bencana. 

Pengaturan Lumbung Sosial: lokasi, jenis barang yang disimpan, mekanisme distribusi, siapa yang mengelola, dan bagaimana pengelolaannya agar tercapai kesiapsiagaan maksimal. 

Mekanisme evaluasi kegiatan KSB: laporan kegiatan, pelibatan masyarakat, pemantauan dan pengembangan ke depan.

Beberapa harapan yang disuarakan dalam acara ini: 

Terbentuknya kesadaran masyarakat secara menyeluruh bahwa mitigasi dan kesiapan bencana adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya perangkat desa atau pemerintah kecamatan. 

Adanya sumber daya yang memadai  baik sumber daya manusia (relawan terlatih), sarana dan prasarana, serta dukungan anggaran dari pemerintah desa maupun kecamatan. 

Lumbung Sosial dapat dioperasikan dengan lancar dan berkelanjutan, agar saat situasi darurat tidak lagi tergantung sepenuhnya pada bantuan luar.

Namun tantangan juga tidak sedikit, antara lain: 

Logistik dan anggaran desa yang terbatas, terutama untuk pelatihan, infrastruktur mitigasi, dan penyediaan barang keperluan darurat. 

Koordinasi antar lembaga dan pemangku kepentingan yang harus terus diperkuat agar tidak ada tumpang tindih atau kekosongan tanggung jawab. 

Kesadaran masyarakat yang masih bervariasi ada warga yang sudah aktif tetapi ada juga yang belum memahami pentingnya kesiapsiagaan bencana. 

Tantangan alam dan kondisi geografis wilayah yang mungkin rawan terhadap longsor, banjir, atau bencana lainnya, memerlukan peta risiko dan mitigasi teknis yang kuat.

Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan KSB dan Lumbung Sosial di Desa Hargorejo pada 17 September 2025 merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan desa terhadap bencana. 


Dengan dukungan pemdes, kecamatan, relawan, dan masyarakat, diharapkan Desa Hargorejo bisa menjadi contoh desa yang tangguh dan responsif ketika menghadapi bencana.( Sunaryo / Pimred Cahyospirit )











Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar