Dalang Anak Memukau di Lomba Dalang Cilik Kabupaten Wonogiri 2025
Wuryantoro, Wonogiri MR – Museum Wayang Indonesia, Wuryantoro, Selasa (23/9/2025) menjadi saksi “adu lakon” penuh kreasi bidaya dari kompetisi Lomba Dalang Cilik Tingkat Kabupaten Wonogiri 2025.
Sebanyak enam peserta anak dari berbagai kecamatan dan sekolah di Kabupaten Wonogiri menampilkan kebolehannya dalam seni pedalangan gaya Surakarta.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan antusiasme tinggi dari penonton: para guru, orang tua, pelaku budaya, dan masyarakat setempat memenuhi area pertunjukan museum.
Suara tabuhan gamelan dan susur nada sulukan memantul di aula pertunjukan, menyatu dengan gemuruh tepuk tangan penyemangat.
Lomba ini dikhususkan untuk dalang anak usia 8 hingga 13 tahun pada saat pendaftaran, baik laki-laki maupun perempuan, dan diikuti wakil sekolah, sanggar, atau kecamatan. Panitia menetapkan maksimal 6 peserta agar lomba tetap berkualitas dan adil.
Pertunjukan harus menggunakan Wayang Kulit Purwa gaya Surakarta, dengan sajian ringkas dari adegan paseban njawi hingga adegan perang gagal. Durasi maksimal adalah 45 menit, mencakup semua bagian (talu, pategak, tatalu).
Para peserta dilarang menampilkan instrumen non‑gamelan (kecuali bedug), vokalis di luar pesindhen/wiraswara, atau pelawak/bintang tamu yang tak relevan secara tradisional.
Semua peserta membawa tim karawitan dan perlengkapannya sendiri panitia menyediakan gamelan lengkap (slendro & pelog), kelir, wayang simpingan/janturan, dan sistem sound.
Tim juri terdiri dari para pakar pedalangan, pendidikan anak, dan psikologi. Penilaian mencakup: Sulukan & dodogan ,Catur / dialog ,Sabet dan Kualitas keseluruhan sajian.Selain juara utama, panitia juga menetapkan pemenang iringan terbaik (1, 2, 3).
Dari sekian peserta, akan dipilih Juara I, II, III serta Juara Harapan I, II, III. Hadiah yang disiapkan antara lain piagam, tropi, dan uang pembinaan: Juara I: Rp 5.000.000 ,Juara II: Rp 4.000.000 ,Juara III: Rp 3.000.000 dan Juara Harapan I / II / III: masing-masing Rp 2.000.000
Selain itu, diumumkan juga panggung iringan terbaik untuk grup karawitan pendukung.
Kepala SDN 1 Brenggolo, Dwi Largiyanto ,S.Pd menyampaikan bahwa partisipasi dalam lomba bukan semata mengejar juara, melainkan kesempatan untuk memperdalam kecintaan anak-anak terhadap budaya. “Kami ingin mereka mengenal akar budaya, dan lomba ini menjadi media pendidikan karakter,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri yang memberikan kesempatan ini, serta para pihak pendukung seperti Korwilcam Bidik Jatiroto, K3S Padmanegara Jatiroto, Sanggar Wayang Manggolo Laras Cale Watusomo Sologohimo, dan Sanggar Karawitan Bawono Laras Boto Jatiroto.
Sedangkan menurut Panggah Triasmara Budhaya ,S.SN.MM Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya melestarikan seni pertunjukan wayang kekayaan budaya Jawa yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Dengan menggandeng generasi muda, pemerintah daerah berharap Warisan pedalangan terus hidup dan mengalami pembaharuan.
Harapannya, kegiatan serupa tidak berhenti di sini, melainkan berkembang baik dalam cakupan, kualitas, maupun partisipasi masyarakat luas. Lomba ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan tonggak pembinaan budaya yang lestari bagi generasi mendatang.( Aris / Pimred Cahyospirit )











