BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Berkah Turnamen Voli U‑16 di Puncak Gunung Dusun Janganti, Desa Hargantoro: Krendetan Kidul Juara, UMKM Bangkit, Keceriaan Tumbuh

Di puncak gunung Dusun Janganti, turnamen voli antar dusun kategori U‑16 telah mencapai puncaknya  bukan sekadar soal siapa yang menang, tapi juga tentang kebersamaan, potensi, usaha lokal, dan harapan bagi masa depan.

Tirtomoyo, Wonogiri  MR— Sabtu malam, 13 Agustus 2025, udara malam di Dusun Janganti Desa Hargantoro seakan tak cukup dingin untuk membekukan semangat muda yang bergelora. 



Di puncak gunung Dusun Janganti, turnamen voli antar dusun kategori U‑16 telah mencapai puncaknya  bukan sekadar soal siapa yang menang, tapi juga tentang kebersamaan, potensi, usaha lokal, dan harapan bagi masa depan.

Turnamen voli U‑16 antar dusun ini mengundang banyak perhatian warga. Dua tim yang akhirnya bersaing di pertandingan final adalah Krendetan Kidul dan Ceples dari Dusun Slareng.

Suasana makin memanas ketika Krendetan Kidul, dengan semangat juang tinggi, berhasil menumbangkan Ceples di set penentuan.

Keberhasilan ini menjadikan Krendetan Kidul sebagai juara pertama untuk kategori U‑16, sementara Ceples harus puas sebagai runner‑up. 

Sorak‑sorai, tepuk tangan, dan semangat suporter dari kedua dusun membahana di udara malam, menciptakan momen yang sulit dilupakan.

Agung, Ketua Panitia, bukan hanya menyediakan piala sebagai trofi bergengsi bagi pemenang. Ia juga mengadakan door prize menarik  bagi penonton disediakan dua ekor kambing.

 Tradisi hadiah seperti ini memperkuat suasana kekeluargaan dan membuat setiap orang yang hadir merasa punya peluang mendapat bagian dalam kebahagiaan acara.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Warto mengungkapkan bahwa turnamen ini memiliki dua tujuan utama: 

Mencari bibit pemain voli usia muda. Desa berharap dari turnamen antar dusun seperti ini akan muncul calon‑atlet yang bisa dikembangkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi. 

Mengangkat UMKM lokal, khususnya usaha kecil di Dusun Janganti dan sekitarnya. Acara ini menjadi wadah agar para pelaku usaha mikro bisa menunjukkan produk mereka, melayani banyak pembeli yang datang menonton pertandingan, dan mendapatkan pemasukan tambahan.


Salah satu pelaku UMKM yang ikut meramaikan adalah Mbk Lis. Ia membawa dagangannya  berbagai minuman dan makanan ringan, serta menu lokal seperti mie ayam dan puli pecel. 


Hanya dalam waktu singkat makanan dan minuman yang dibawa olehnya habis terjual, tanda bahwa acara ini bukan hanya sukses sebagai turnamen olahraga, tetapi juga sebagai peluang ekonomi.


Turnamen ini menjadi lebih dari sekadar lomba olahraga. Beberapa makna yang muncul antara lain: 

Pembinaan Generasi Muda: Memberi ruang bagi anak‑anak dan remaja untuk mengasah kemampuan, belajar kerjasama tim, disiplin, dan sportifitas. 

Penguatan Hubungan Antar Dusun: Persaingan di lapangan namun di luar tetap menjalin tali persaudaraan, saling mendukung, dan berbagi kegembiraan bersama.

Ekonomi Lokal yang Bergerak: Pedagang seperti Mbk Lis merasakan langsung manfaat ekonomi dari acara; penduduk yang menonton atau ikut kegiatan menyediakan pasar untuk barang‑barang lokal. 

Potensi Desa sebagai Wadah Olahraga & Budaya: Kepala desa berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar masyarakat lebih aktif, sehat, dan kreatif.

Turnamen voli U‑16 di puncak Gunung Dusun Janganti ini berhasil menjadi titik temu antara olahraga, budaya, ekonomi lokal, dan kebersamaan sosial.

Juara pertama dimenangkan oleh Krendetan Kidul, tapi yang lebih penting adalah bahwa seluruh pihak   peserta, penonton, pedagang, dan panitia   merasakan manfaatnya.( Sunaryo /Pimred Cahyospirit )









Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar