BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Basarnas Sampaikan Duka Mendalam atas Jatuhnya Helikopter BK117-D3 PK-RGH, Tim SAR Temukan Reruntuhan dan Korban

musibah jatuhnya helikopter jenis BK117-D3 dengan registrasi PK-RGH milik PT Eastindo Air

Banjarbaru MR —
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya helikopter jenis BK117-D3 dengan registrasi PK-RGH milik PT Eastindo Air,3 September 2025.

Helikopter tersebut dilaporkan hilang kontak pada hari Senin, 1 September 2025, saat dalam penerbangan dari Bandara Kotabaru menuju Bandara Palangkaraya.

Atas nama Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Direktur Operasi menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban. 

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Direktur Operasi Basarnas.

Setelah upaya pencarian intensif selama dua hari, hari ini, Rabu, 3 September 2025, pada pukul 14.45 WITA, Tim Search and Rescue Unit (SRU) Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana, Koordinator Pos SAR Kotabaru, berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E. 

Lokasi ini berada sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Tak berselang lama, pada pukul 15.53 WITA, tim SAR menemukan satu orang korban yang berada sekitar 100 meter dari lokasi reruntuhan badan helikopter. Korban segera dilakukan proses body packing dan telah disiapkan untuk dievakuasi ke Posko Lapangan guna proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Berdasarkan pengamatan awal di lokasi kejadian, tim SAR menduga masih terdapat korban lainnya yang berada di dalam badan helikopter. 

Namun hingga saat ini jumlah pasti korban belum dapat dipastikan. Hal ini disebabkan kondisi pesawat yang ditemukan dalam keadaan terbakar dan mengalami kerusakan berat, sehingga diperlukan proses pembongkaran badan pesawat secara hati-hati dan bertahap untuk memastikan keberadaan seluruh korban.

“Proses evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena struktur pesawat yang rapuh dan kondisi yang terbakar menyulitkan akses ke bagian dalam,” terang Adi Maulana selaku pimpinan tim di lapangan.

Seluruh unsur SRU darat kini telah diarahkan oleh On Scene Commander (OSC) menuju lokasi penemuan reruntuhan guna memperkuat proses evakuasi dan pengamanan area. 

Operasi pencarian dan evakuasi ini melibatkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk: Basarnas, TNI ,Polri ,BPBD , Potensi SAR daerah ,Relawan dan masyarakat setempat.

Seluruh personel SAR gabungan bekerja dengan penuh dedikasi dan tetap mengutamakan keselamatan personel selama proses pencarian dan evakuasi berlangsung.

Basarnas menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan dedikasi dan kerja sama dalam misi kemanusiaan ini. 

“Kami berterima kasih atas dukungan dan solidaritas seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini, termasuk masyarakat yang telah membantu memberikan informasi maupun dukungan logistik di lapangan,” tambah Direktur Operasi Basarnas.

Basarnas menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan operasi pencarian dan evakuasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi, dengan tetap mengedepankan prinsip keselamatan bagi seluruh personel SAR yang bertugas.

Musibah ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak akan pentingnya standar keselamatan penerbangan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. 

Basarnas terus mengimbau masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran proses evakuasi serta memberikan ruang dan waktu kepada tim SAR untuk menyelesaikan tugas kemanusiaan ini secara maksimal.( Eko Tito / Pimred Cahyospirit )


















Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar