Puting Beliung Hantam Sukosari Batuwarno, Wonogiri Terbangkan Atap Rumah
Sekitar pukul 15.00 WIB, saat belum sempat beranjak dari ruang tunggu atau rumah, warga dikejutkan oleh kendatangan angin puting beliung dalam waktu yang sangat singkat
Batuwarno,Wonogiri MR - Suasana diSukosari, Kecamatan Batuwarno, mendadak berubah mencekam. Suara gemuruh nyaris memenuhi udara warga awalnya menyangka itu hanya suara keras dari layangan yang tersangkut atau tersanding di pepohonan,Selasa(19/08/2025).
Namun, dalam hitungan menit suasana berubah drastis ketika angin puting beliung muncul tiba-tiba.
Pada sekitar pukul 14.00 WIB, hujan mulai mengguyur wilayah tersebut. Debit air sungai yang mengalir ke arah bendungan pintu air Glodag, Balong mulai meningkat signifikan, menimbulkan kekhawatiran banjir.
Sekitar pukul 15.00 WIB, saat belum sempat beranjak dari ruang tunggu atau rumah, warga dikejutkan oleh kendatangan angin puting beliung dalam waktu yang sangat singkat tidak lebih dari lima menit namun membawa efek yang menakjubkan.
Angin meluluhlantakkan atap kios mie ayam milik Heru yang berada di seberang jalan dari pintu air. Terdengar dentuman keras, genting dan seng melayang terbawa angin, sebagian bahkan hilang atau terlempar. Gapura pintu air juga terkena imbas atapnya rusak parah.
Menurut keterangan Billa Buana, juru kunci pintu air setempat: “Hujan dimulai pukul 14.00, aliran sungai mulai banjir. Sekitar pukul 15.00 WIB tiba-tiba ada angin puting beliung dengan waktu sangat singkat. Seng dan genting gapura serta kios sebagian gentingnya hilang.” Tidak ada korban jiwa dilaporkan warga selamat tanpa cedera serius.
Namun, kerusakan properti cukup mencolok: Atap kios Heru rusak parah, banyak genting dan seng yang hilang.
Gapura pintu air mengalami kerusakan mekanik di bagian atap dan sebagian struktur. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta, mencakup biaya perbaikan atas genting, seng, serta perbaikan pintu air.
Saat kejadian, langit mulai mendung gelap pertanda awal kondisi cuaca buruk. Suara gemuruh yang terdengar sebelum angin datang diduga karena hembusan angin yang mempercepat gerakan udara di sekitar papan seng dan atap yang longgar.
Warga lokal langsung berkumpul dan membantu evakuasi serta membersihkan reruntuhan, bekerjasama efektif dengan juru kunci pintu air.
Musibah ini menjadi pengingat penting tentang kesiapsiagaan menghadapi fenomena cuaca ekstrim lokal.
Meskipun tidak termasuk kejadian berskala besar seperti tornado tropis, puting beliung lokal serupa memang bisa terjadi secara mendadak dan berdampak cukup intens meski berdurasi singkat.
Pemerintah desa atau kecamatan sebaiknya mempertimbangkan pemasangan peringatan dini cuaca ekstrem, serta memberi pelatihan tanggap darurat kepada warga.
KejadianTersebut pukul sekitar 15.00 WIB di Sukosari, Batuwarno, mengingatkan kita bahwa cuaca ekstrem lokal bisa datang tanpa banyak peringatan.
Meskipun dalam waktu kurang dari lima menit, angin puting beliung ini cukup merusak atap dan struktur bangunan, menimbulkan kerugian hingga sekitar Rp 5 juta, namun syukurlah tanpa korban jiwa. Semoga kejadian seperti ini meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua.(Sunaryo / Pimred Cahyospirit )

















