BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Pembangunan SPPG diGempeng, Desa Bulu Bukaan Peluang Kerja & Pemberdayaan UMKM Lokal

 Dapur umum MBG (Makan Bergizi Gratis) di Dukuh Gempeng, Desa Bulu, Kecamatan Bulu.

 Sukoharjo MR-  Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memulai pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum MBG (Makan Bergizi Gratis) di Dukuh Gempeng, Desa Bulu, Kecamatan Bulu.

 Proyek ini merupakan tahap perluasan implementasi Program MBG setelah uji coba tahap awal yang melibatkan 2.900 siswa dari tiga kelurahan di Kecamatan Sukoharjo pada awal Januari 2025.

              Raharjo tokoh masyarakat 

SPPG Gempeng diproyeksikan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus dan siap melayani hingga 3.000 porsi per hari mengetuk gizi pagi atau siang sesuai jenjang pendidikan peserta manfaat “Program ini, selain meningkatkan gizi bagi generasi emas Indonesia, juga membuka peluang kerja dan pemberdayaan UMKM lokal,” ujar Raharjo, salah satu warga Dukuh Gempeng.

 Ia mendukung keterlibatan pemulung sayur, petani lokal, dan ibu PKK sebagai tenaga pengemasan dan distribusi.

Di luncurkan secara resmi oleh BGN pada 6 Januari 2025, MBG menjadi unggulan nasional untuk meningkatkan kecukupan gizi kelompok sasaran seperti anak sekolah, balita, ibu hamil, dan menyusui.

BGN menegaskan bahwa MBG tidak hanya tentang gizi, tetapi juga sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi lokal. Petani sayur, pengolah tahu, nelayan, dan UMKM lokal dijadikan mitra pasokan harian bagi dapur SPPG. 

Pelatihan dan sosialisasi sudah dilakukan di daerah seperti Palembang dan Sleman, menunjukkan antusiasme tinggi pelaku lokal untuk bergabung sebagai mitra MBG.

Paket makanan MBG dirancang mencukupi 30–35% AKG harian, disertai susu bervitamin dan camilan buah agar anak tumbuh optimal. Edukasi gizi dan pemahaman pola makan seimbang menjadi bagian dari paket pemanfaatan komunitas sekolah.

Strategi “Isi Piringku Yang Kaya Protein” juga ditanamkan di sekolah sebagai bagian dari kurikulum MBG yang terintegrasi. Fokus jangka panjangnya adalah pencegahan stunting dan peningkatan kapasitas kognitif sejak usia dini, sebagai fondasi Generasi Emas Indonesia 2045 .

Pelaksanaan infrastruktur MBG SPPG di Dukuh Gempeng melibatkan supervisi gabungan tim lintas sektor: dari BGN, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, hingga TNI/Polri untuk pendistribusian pertama. 

Dalam tiga bulan pertama, BGN menetapkan indikator efisiensi, pengurangan limbah makanan, dan aspirasi komunitas (isipiringku, zero food loss). Diperlukan pula penyelarasan kanal UMKM agar tidak sampai menabrak batas frekuensi distribusi dan radar kuantitatif publik.

 Pembangunan dapur umum MBG di Gempeng, kini bukan hanya tatanan pangan sekolah yang dibangun melainkan harapan konsistensi pemerintah dalam menyatukan gizi, lapangan kerja, dan UMKM berbasis lokal.

Raharjo menegaskan: “Kami ingin anak-anak sekolah di sini tumbuh sehat, sementara orang tua bisa bekerja dari desa sendiri. Itu investasi gizi dan semangat untuk warga Gempeng.” Jika program ini sukses di Gempeng, maka SPPG serupa diharapkan muncul di Kecamatan lain sepanjang tahun ini, mendekatkan MBG ke jantung keluarga dan UMKM lokal.

 Satu sistem dapur gizi, sinergi petani, penguatan SDM lokal—semoga menjadi gerbang nyata mencetak Generasi Sehat, UMKM Tangguh, dan Indonesia Emas 2045.( Rhj / Pimred Cahyospirit )
















Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar