Giat Persatuan Melalui Jurus Baku IPSI: Gladi Bersih Mengukir Semangat Kebangsaan di Ngadirojo
Ngadirojo, Wonogiri MR— Di tengah kesibukan menjelang Hari Ulang Tahun ke‑80 Republik Indonesia, Persatuan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kecamatan Ngadirojo menyelenggarakan gladi bersih Seni Jurus Baku IPSI yang memukau, dengan tajuk “MEMAYU HAYUNING BAWONO BEDA PERGURUAN TETAP JAGA KERUKUNAN.”
Acara ini digelar dua hari sebelum peringatan, tepatnya pada 15 Agustus, untuk menjaga kondisi fisik serta semangat para pesilat agar tetap prima saat puncak perayaan kemerdekaan.
Ketua IPSI Ngadirojo, Umaryanto, mengungkapkan bahwa gladi bersih kali ini melibatkan sejumlah perguruan seperti PSHT, PSHW, PERSINAS ASAD, Garuda Sakti, IKS PI, Pagar Nusa, dan Tapak Suci.
Meskipun berasal dari berbagai aliran dan organisasi, mereka tampil guyup dan bersatu, tanpa sekat batasan identitas. “Saya merasa sangat bangga, senang campur bahagia. Salah satu cita‑cita kami sudah tercapai saat gladi bersih ini,” ujar Umaryanto penuh haru.
Gladi bersih yang dilaksanakan pada H‑2 ini bukan hanya untuk penyegaran fisik. Menurut Umaryanto ini dirancang sebagai wahana sosialisasi budaya pencak silat kepada masyarakat luas mulai dari anak-anak usia dini hingga dewasa yang hadir pada malam tirakatan maupun upacara bendera.
Lewat gerakan Jurus Baku IPSI, mereka memperkuat ajaran bahwa pencak silat adalah pondasi karakter generasi: berbudi luhur, berakhlak, dan memiliki semangat kebangsaan tinggi guna menjaga Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada acara itu, dua jenis pertunjukan disuguhkan: Kolossal Seni Jurus Baku IPSI ditampilkan secara serentak oleh perwakilan tiap perguruan, baik jurus tangan kosong maupun dengan senjata.
Solo Kreasi Pencak Silat penampilan individual yang mencerminkan ciri khas dan kreativitas masing-masing perguruan.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari upaya melestarikan Jurus Baku IPSI sebagai jembatan pemersatu, sekaligus sarana pendidikan karakter dan menjaga kerukunan antar organisasi,” tambah Umaryanto.
Tema kali ini juga menekankan pentingnya menciptakan suasana yang aman dan kondusif di Ngadirojo, serta secara umum sepanjang Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini dirancang untuk menjadi bagian integral sebelum upacara pengibaran bendera, sehingga membangkitkan rasa kebangsaan dan kebersamaan di segala lapisan masyarakat.
Gladi bersih Jurus Baku IPSI di Ngadirojo bukan hanya ajang pelatihan menjelang 17 Agustus, melainkan momentum persatuan yang memperlihatkan kekayaan budaya pencak silat sebagai sarana edukasi nilai bangsa.
Dengan semangat “beda perguruan, tetap jaga kerukunan”, IPSI Ngadirojo menegaskan bahwa seni tradisional dapat menjadi perekat sosial dan penguat karakter generasi masa depan.(PIMRED Cahyospirit )















