Family Gathering Komunitas Vespa di Tawangmangu Dipadukan dengan Edukasi Mitigasi Bahaya Ular oleh EXALOS Indonesia
EXALOS, selain teori, praktik lapangan dilakukan untuk memperkuat pemahaman peserta
Karanganyar MR– Acara Family Gathering komunitas Vespa yang digelar di VIP CAMP, Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu, kemarin menjadi semakin hidup dan bermakna.
Di samping keakraban sesama pencinta Vespa, para peserta mendapat edukasi penting tentang mitigasi bahaya ular dari tim rescue EXALOS Penyelamatan dan Edukasi Ular Indonesia.
Menurut salah satu panitia kegiatan yang dimulai dengan pendaftaran hangat ini menghadirkan materi pengenalan berbagai jenis ular, baik yang berbisa maupun tidak.
Dengan pendekatan praktis, peserta belajar langsung teknik sederhana penanganan ular serta pertolongan pertama jika terjadi gigitan ular.
Keberagaman jenis ular seperti viper, kobra, welang serta piton ditampilkan secara realistis agar peserta dapat membedakan karakter tiap jenis dan risiko yang ditimbulkannya .
Menurut penanggung jawab EXALOS, selain teori, praktik lapangan dilakukan untuk memperkuat pemahaman peserta. Langkah pertolongan pertama yang diajarkan juga unggul, termasuk imobilisasi area gigitan guna memperlambat penyebaran bisa melalui sistem getah bening, bukan darah dan penting untuk segera dirujuk ke fasilitas medis.
Langkah ini diambil untuk menghindari pengobatan tradisional yang bisa memperburuk kondisi korban.
Momen bahagia acara dipuncaki dengan aksi menanam pohon secara bersama simbol kesadaran lingkungan dan kolaborasi antara komunitas manusia dan alam. Penanaman dini ini mengingatkan akan pentingnya keberlanjutan dan sikap peduli terhadap ekosistem, termasuk peran penting ular dalam menjaga keseimbangan alam .
EXALOS Indonesia, yang awalnya dikenal sebagai komunitas pecinta reptil "Exotic Animal Lovers Solo" sejak 2016, kini telah bertransformasi menjadi organisasi penyelamatan sosial.
Mereka memiliki jaringan lebih dari 600 relawan yang tersebar di 26 wilayah Indonesia, dan menyediakan layanan rescue serta edukasi.
Komunitas ini pun aktif bekerja sama dengan berbagai institusi, termasuk Pemadam Kebakaran, BPBD, dan SAR, untuk menjaga keselamatan masyarakat serta satwa liar.
Upaya edukasi dan rescue ini sejalan dengan komitmen mereka dalam pelestarian ekosistem dan mengurangi konflik antara manusia dan reptil.(Eko Tito / Pimred Cahyospirit )

















