Expo UMKM Jatinom oleh KKN Unisri: Sinergi Nyata antara Mahasiswa dan Masyarakat
Klaten MR - Bertempat di halaman Kantor Kecamatan Jatinom, pelaksanaan Expo UMKM Jatinom yang digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Slamet Riyadi (Unisri) menjadi sorotan masyarakat.
Acara ini tidak hanya menyuguhkan keanekaragaman produk lokal dari 17 desa di wilayah Kecamatan Jatinom, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata mahasiswa dalam membumikan hasil studi mereka melalui pengabdian langsung.
Menurut Camat Jatinom, Agus Sunyoto, acara ini merupakan wujud dari prinsip bahwa setiap KKN Unisri di Jatinom harus memberi manfaat nyata bagi desa. “Setiap KKN di Jatinom harus bermanfaat bagi desa sesuai dengan kondisi 17 desa, produk-produk lokasi tiap desa,” tegasnya.
Pameran ini juga menampilkan pemaparan khusus mengenai keunikan dan potensi masing-masing desa, sehingga pengunjung dapat mengenal lebih mendalam usaha lokal dan budaya yang ada di Jatinom.
Camat Agus menekankan bahwa KKN harus berbeda dari Program Kerja Lapangan (PKL) bagi pelajar. Mahasiswa KKN dituntut tidak hanya melakukan paparan biasa, tapi juga menciptakan inovasi dan karya yang memberikan manfaat positif bagi desa. Ia berharap, “apa yang mereka sajikan ke depannya bisa bermanfaat positif dan KKN benar-benar kuliah kerja nyata.”
Dikatakan juga bahwa setelah periode KKN selesai yang saat ini berlangsung selama 40 hari mahasiswa diwajibkan melakukan pemaparan kepada Camat tentang potensi desa.
“Ketika mereka sudah selesai KKN, harus pemaparan dengan saya tentang potensi desa. Mereka bisa memberikan manfaat bagi desa yang ditempati. Sekarang KKN cuma 40 hari.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa Unisri tidak hanya mendorong mahasiswa untuk berkontribusi selama penugasan, tetapi juga memastikan kesinambungan dan dampak pasca-KKN.
Program-program KKN Unisri menunjukkan berbagai pendekatan kreatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat:
Expo UMKM Jatinom menjadi puncak dari berbagai kegiatan pengabdian yang sebelumnya dilakukan mahasiswa KKN Unisri di desa, mulai dari literasi digital, branding visual, hingga promosi media sosial.
Menurut Camat Agus, ini adalah bentuk nyata dari harapan agar kegiatan KKN menghasilkan hal yang berbeda dari sekadar kewajiban akademik tetapi benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Dengan pembatasan durasi KKN selama 40 hari, tantangan terbesar adalah memastikan keberlanjutan inisiatif dan manfaat yang telah digulirkan.
Namun, semangat dan kreativitas mahasiswa Unisri menjadi kunci menjembatani keterbatasan waktu tersebut. Harapan besar tertuju pada agar program seperti Expo ini tidak hanya menjadi seremonial sesaat, tapi terus terjaga dan berkembang, menjadikan desa-desa di Jatinom lebih mandiri, maju, dan sejahtera.
Expo UMKM Jatinom yang digelar Jumat malam, 22 Agustus 2025, bukan hanya ajang promosi produk lokal, tetapi simbol komitmen mahasiswa KKN Unisri dan pemerintah desa dalam membumikan ilmu, menggali potensi desa, dan menyemai manfaat nyata yang berjangka panjang.( Aulia / Pimred Cahyospirit )
















