Dosen STABN Raden Wijaya Wonogiri Mengikuti Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS dan Penilaian berbasisi OBE
Wonogiri MR - Jum’at 29 Agustus 2025, seluruh dosen Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya mengikuti kegiatan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS dan Penilaian berbasisi OBE yang diselenggarakan di Aula lantai 3 gedung utama kampus.
Kegiatan diikuti sebanyak 37 orang dosen dari Prodi Pendidikan Keagamaan Buddha, Prodi Kepenyuluhan Buddha, Prodi Kepanditaan Buddha, Prodi PGSD, Prodi PPG, Prodi Pariwisata, Prodi Ilmu Komunimasi, serta Prodi S-2 Kepenyuluhan Buddha.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonsia Raya dan doa.
Ketua STABN Raden Wijaya, Dr. Sulaiman, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan tentang landasan pengembangan kurikulum yang meliputi nilai Institusi dan Ranah Pembalajaran.
Indikator Institusional sebagai pondasi pengembangan kurikulum adalah merefleksikan Prajna (bijaksana) dan Karuna (welas asih) yang terdiri dari empat indikator: 1) Keseimbangan nalar dan intuisi; 2) Profesional, beretika dan peduli; 3) Kepemimpinan, bijaksana dan humanis; 4) Internalisasi longitudinal karakter.
Selanjutnya juga disampaikan bahwa membiasakan keseimbangan antara hati dan nalar/logika serta intuisi pada peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembalajaran untuk menghasilkan output yang diharapkan sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis OBE.
Selebihnya beliau menyampaikan para dosen harus menyesuaikan desian pembelajaran dengan perkembangan kurikulum berbasis OBE dengan mengintegrasikan perkembangan IT yang ada saat ini.
Selanjutnya, Ketua STABN Raden Wijaya juga menyampaikan tentang integrasi nilai cinta kasih dalam pendidikan yang coding KBC (Kurikulum Berbasis Cinta) sebagai upaya terencana untuk menanamkan nilai cinta kasih yang merupakan ciri dari dasar Pendidikan Buddha, Adapun indikator KBC terdiri dari lima point yaitu: 1) Cinta kepada Tuhan (spiritual); 2) Cinta kepada ilmu (kebijaksanaan); 3) Cinta kepada lingkungan (Eco-teologi); 4) Cinta kepada diri dan sesame manusia (humanis); dan 5) Cinta kepada tanah air (kebangsaan).
Dr. Partono Nyana Suryanadi, M.Pd., M.Pd.B. selaku narasumber menguraikan materi tentang penerapan kurikulum baru OBE (Outcome Based Education) yang merupakan kurikulum berbasis luaran.
Outcome Based Education/OBE merupakan sistem pendidikan yang mengorganisir seluruh program dan pengalaman pembelajaran berdasarkan outcome (hasil) yang jelas dan spesifik yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek penyusunan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dengan berbasis IT.
Narasumber secara aktif memandu para dosen menyusun RPS dengan mengapikasikan beberapa aplikas-aplikasi IA yang dapat dipergunakan untuk membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tugas-tugas dosen. Dosen harus secara aktif menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada.
Namun disisi lain dalam menggunaan aplikasi-aplikasi IA tersebut, khususnya terhadap hasil analisi yang dihasilkan aplikasi-aplikasi AI, sebaiknya dikaji dan dikomparasi lagi dengan sumber-sumber terutama sunber-sumber primer berkaitan dengan validasi dari data-data yang disajikan oleh aplikasi-aplikasi AI.
Hal tersebut karena kadang-kadang output data aplikasi AI tidak sesuai dengan sumber primer misalnya hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Kitab Suci dan konsep-konsep mendasar agama, sehingga harus dikonfirmasi ulang dengan sumber-sumber primer.
Sebagai kata-kata penutup dari narasumber, beliau mengharapkan para dosen selalu aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi infornasi yang diaplikasikan dalam pembelajaran supaya proses belajar dapat menyesuaikan dengan peserta didik yang Sebagian besar adalah gererasi gen-z, yang cenderung menghendaki pembejalaran yang meyenangkan dan tidak monoton. ( Niken / Pimred Cahyospirit )
