UNS Gelar Diklat SAR di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, SAR Sukoharjo Terlibat dalam Operasi Penyelamatan Drone
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Search and Rescue (SAR) Angkatan 2025
Wonogiri MR - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Search and Rescue (SAR) Angkatan 2025 di kawasan Kedungareng, Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, pada 29–31 Mei 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan relawan SAR. Pelatihan difokuskan pada teknik water rescue (penyelamatan di perairan) untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan perairan.
Selain itu, tim SAR Kabupaten Sukoharjo turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka memberikan dukungan berupa personel dan peralatan, sesuai permintaan dari SAR UNS, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan diklat.
Menurut Machrus, salah seorang anggota SAR Kabupaten Sukoharjo, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas tim SAR dalam melakukan penyelamatan di perairan.
Selama pelaksanaan diklat, tim dari UNS juga melakukan dokumentasi menggunakan drone untuk merekam aktivitas latihan.
Namun, pada pagi hari setelah kegiatan selesai, drone yang digunakan mengalami kecelakaan dan jatuh ke dalam Waduk Gajah Mungkur.
Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, diputuskan untuk melakukan upaya penyelamatan drone dengan menggunakan teknik penyelaman menggunakan alat selam (scuba diving).
Tim penyelam berhasil menemukan drone tersebut pada kedalaman sekitar 10 meter di waduk. Proses evakuasi berlangsung lancar dan drone berhasil diangkat ke permukaan tanpa mengalami kerusakan berarti.
Kejadian ini menjadi pengalaman berharga dalam pelatihan SAR, mengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk yang melibatkan peralatan teknologi seperti drone.
Diklat SAR UNS di Waduk Gajah Mungkur ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme tim SAR di wilayah Soloraya.
Melalui pelatihan seperti ini, diharapkan para peserta dapat memiliki keterampilan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi darurat, serta dapat berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak terkait dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan komunitas SAR dalam membangun kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan situasi darurat lainnya.
Dengan adanya pelatihan yang intensif dan kolaborasi yang baik, diharapkan dapat tercipta tim SAR yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di lapangan.(Eko Tito / Cahyospirit)




















