Dosen dan Mahasiswa Ikuti Pembekalan : STAIMAS, STABN dan UIN Ponorogo Bersinergi dalam KPM Kolaborasi MB
STAIMAS Wonogiri menjadi tuan rumah pelaksanaan KPM Kolaborasi MB bersama UIN Ponorogo dan STABN Raden Wijaya Wonogiri.
Wonogiri MR--STAIMAS Wonogiri menyelenggarakan Pembekalan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kolaborasi Moderasi Beragama (MB), Kamis (18/6/2025), secara daring melalui Zoom Meeting.
Pada tahun ini, STAIMAS Wonogiri menjadi tuan rumah pelaksanaan KPM Kolaborasi MB bersama UIN Ponorogo dan STABN Raden Wijaya Wonogiri. KPM Kolaborasi MB akan dilaksanakan pada 7 Juli-12 Agustus 2025. KPM Kolaborasi MB akan diikuti 21 mahasiswa dari tiga perguruan tingg tersebut. Adapun tema KPM Kolaborasi MB yaitu Menjaga Harmoni dan Toleransi melalui Moderasi Beragama.
Hadir pada kesempatan itu Ketua STAIMAS Wonogiri, Atik Nurfatmawati, M.I.Kom.; Kepala LPPM STAIMAS Wonogiri, Dr.Dewi Agustini, S.Sos, M. M.; Kepala UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STABN Raden Wijaya, Sukarti, M.Pd.B
Koordinator Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat LPPM IAIN Ponorogo, Dr, Dewi Iriani, S.H., M.H, serta para DPL.
Agenda pembekalan itu menghadirkan pemateri yaitu Fadilah Qotimatun Puji Rahayu, S.H. M.H dengan materi Panduan KPM/Pelaporan kemudian Nadhiroh, S.Sos.I, M.I.Kom Metode Participatory Action Research (PAR) dan Asset Based Community Development (ABCD). Sementara Muhammad Umar Khadafi, M.Sos dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memberikan materi mengenai fotografi dan videografi.
Atik mengajak mahasiswa untuk bisa berkolaborasi dan bekerjasama selama KPM. Dia meminta mahasiswa bisa menjaga nama baik diri dan almamater.
Dewi Agustini dalam dalam sambutannya menyampaikan kepada para mahasiswa supaya tetap berkordinasi dan saling menghormati dalam keberagaman. "Mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan problem-problem masyarakat yang mereka temui. Semoga KPM Kolaborasi MB berjalan lancar sampai akhir kegiatan," imbuhnya.
Senada dengan Dewi Agustini, Sukarti dan Dewi Iriani juga menyampaikan kepada semua kelompok mahasiswa supaya saling bekerja sama ketika KPM Kolaborasi MB berlangsung. Mereka juga menambahkan dan berharap terciptanya sinergitas antar mahasiswa dengan menjunjung tinggi sikap toleransi dalam keberagaman.
"Metode pengabdian yang digunakan dalam KPM ini adalah PAR dan ABCD. Silakan sesuaikan dengan proker yang akan disusun. Survei lapangan terlebih dahulu dan petakan kondisi dan potensi yang ada," ucap Nadhiroh.
Pada kesempatan itu Nadhiroh menyampaikan 9 kata kunci moderasi beragama yang bisa dijadikan pegangan mereka dalam melaksanakan KPM Kolaborasi MB. Yaitu kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan serta penghormatan kepada tradisi. "Jadikan perbedaan yang ada menjadi kekuatan untuk membangun desa. Fokus melakukan yang terbaik selama KPM," imbuhnya.( NDR / Cahyospirit )














