Kreatifnya Desa Tambakmerang Membangun Kemandirian Pangan Lewat Lomba Pemanfaatan Pekarangan Rumah Antar RT
Pengumuman lomba di Aula Pertemuan kantor Desa Tambakmerang
Wonogiri MR – Ketahanan pangan keluarga menjadi isu strategis di tengah dinamika global seperti perubahan iklim, naiknya harga kebutuhan pokok, dan ancaman krisis pangan.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Desa Tambakmerang bersama Tim Penggerak PKK bergerak nyata dengan menyelenggarakan Lomba Pemanfaatan Lahan Pekarangan Antar RT, yang sudah dimulai sejak Februari 2025.
Semangat warga Tambakmerang dalam lomba pemanfaatan pekarangan rumah untuk ketahanan panganDalam pertemuan rutin PKK pada bulan April yang sekaligus dalam rangka peringatan Hari Kartini ini semangat kegembiraan dan kreativitas warga Desa Tambakmerang, kecamatan Girimarto, kabupaten Wonogiri tampak jelas, karena pemenang dalam ajang Penilaian Lomba Pemanfaatan Lahan Pekarangan Antar RT se-Desa Tambakmerang diumumkan hari ini.
Bapak Roni Imam Prabowo sekretaris camat girimarto menyerahkan piala untuk juara 1 lomba pemanfaatan lahan pekaranganWarga dari berbagai RT dengan antusias membawa hasil panen dari pekarangan rumah mereka, yang dikemas menarik dalam bentuk parcel berisi sayur-sayuran segar seperti bayam, kangkung, cabai, tomat, dan terong.
Bapak Aris Kepala Desa TambakmerangBerikut adalah daftar lengkap Pemenang Lomba Pemanfaatan Lahan Pekarangan Antar RT se-Desa Tambakmerang :
Juara Utama
Juara I: RT 02 RW 09 Geneng (KWT Sari Makmur 2)
Juara II: RT 01 RW 07 Tambakwetan (KWT Usaha Makmur 1)
Juara III: RT 01 RW 05 Tadahan (KWT Mukti Sari)
Juara Harapan
Harapan I: RT 01 RW 06 Tambakkulon
Harapan II: RT 01 RW 04 Dondong
Harapan III: RT 03 RW 02 Gondanglegi
Favorite Camat
RT 01 RW 08 Tambakmerang
Lomba yang digagas oleh Pemerintah Desa Tambakmerang, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan memperindah lingkungan melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Kriteria penilaian lomba ini dibagi menjadi dua aspek utama:
70% nilai pada display tiap RT, meliputi keindahan, kreativitas pengemasan, keragaman tanaman, dan nilai estetika hasil panen.
30% nilai pada lingkungan RT, yang mencakup kerapian, kebersihan, serta partisipasi aktif warga dalam mengelola pekarangan secara kolektif.
Tiga juri yang menilai lomba ini adalah:
- Kukuh Subekti – Penasihat dan kordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Wonogiri,
- Agus Saleh – PPL Kecamatan Girimarto
- Sertu Anom Zaini Rois – Babinsa Desa Tambakmerang.
Lomba ini merupakan bagian dari tindak lanjut program Ketahanan Pangan Desa sekaligus menguatkan gerakan “AKU HATINYA PKK” (Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman), yang mendorong keluarga untuk menjadikan pekarangan rumah sebagai ruang hijau yang produktif.
“Melalui lomba ini, kami ingin mendorong setiap rumah tangga untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang membangun budaya menanam dan kepedulian terhadap lingkungan. Saya bangga dengan semangat ibu-ibu PKK yang terus menghidupkan 10 Program Pokok PKK di desa kita,” ujar Kepala Desa Tambakmerang, Bapak Aris.
Selain menilai kreativitas dan keberhasilan warga dalam menata pekarangan dengan tanaman pangan, lomba ini juga menjadi evaluasi atas program pembagian bibit buah dan sayur kepada seluruh rumah tangga yang ada di Desa Tambakmerang.
Lahan pekarangan, meskipun sempit, memiliki potensi besar sebagai sumber pangan sehat dan berkelanjutan. Dengan menanam sayur, buah, dan tanaman obat keluarga, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pasar, menekan pengeluaran rumah tangga, dan memperkuat ketahanan gizi. Bahkan, dalam beberapa kasus, pekarangan juga dapat menjadi sumber tambahan penghasilan.
Namun, di berbagai daerah, termasuk desa, masih ditemui kendala seperti rendahnya pengetahuan, minimnya modal awal, dan kurangnya motivasi. Oleh sebab itu, perlu strategi kolaboratif yang melibatkan masyarakat, organisasi lokal seperti PKK dan KWT, serta dukungan pemerintah.
Dukungan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendorong program Bantuan Keuangan (Bankeu) Ketahanan Pangan, yang menyasar kelompok-kelompok masyarakat seperti PKK, KWT, dan karang taruna. Bantuan ini mencakup penyediaan bibit, sarana tanam seperti polybag dan rak, pelatihan teknis, hingga pendampingan berkelanjutan oleh penyuluh pertanian.
Program ini juga didorong untuk diadopsi oleh pemerintah daerah melalui APBD, guna membangun sinergi dari pusat hingga desa. Beberapa wilayah bahkan telah berhasil menjadikan pekarangan sebagai bagian dari sistem ekonomi lokal melalui urban farming.
Lomba pekarangan di Desa Tambakmerang menjadi contoh sinergi antara kebijakan pemerintah dan gerakan masyarakat akar rumput. Dengan dukungan teknis, pembinaan, dan insentif seperti piala, piagam, serta uang pembinaan total Rp 4 juta, masyarakat diajak untuk menjadi pelaku utama dalam mewujudkan desa yang mandiri, sehat, dan lestari.
Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa Tambakmerang mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing. Seruan "Ayo manfaatkan lahan pekarangan sebagai upaya ketahanan pangan keluarga!", menjadi semangat yang terus digaungkan dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dengan adanya lomba ini, Desa Tambakmerang tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan cinta lingkungan di tengah masyarakat.(Fery Yelyanto/ Cahyospirit)
















