Lurik Prasojo Tampilkan Inovasi di Word Expo, Kementerian Gandeng UMKM Kabupaten Klaten untuk Go Internasional
Klaten MR – Gelaran Word Expo Lurik yang digelar bersama kementerian dan para pelaku UMKM berhasil menarik perhatian publik setelah menampilkan beragam karya busana hingga kerajinan berbahan lurik. Pameran ini diperkirakan melibatkan lebih dari 40 pelaku usaha, mulai dari penjahit, pembuat suvenir, perajin cap, hingga desainer muda yang tengah mengembangkan inovasi lurik modern.
Salah satu UMKM yang menjadi perhatian adalah Lurik Prasojo, yang dipimpin oleh Maharani Setiawan, generasi ketiga penerus usaha tersebut. Ia menjelaskan bahwa transformasi lurik kini telah memasuki babak baru.
“Kami menggandeng banyak UMKM lokal. Kami membatik lurik, mengembangkan motif, dan mengolahnya menjadi fashion yang bisa diterima pasar luas,” ujar Maharani Setiawan.
Ia menambahkan bahwa pada bulan September ini, Lurik Prasojo menggunakan benang lurik bersertifikasi halal, sebuah langkah inovatif yang bertujuan memperkuat nilai jual produk sekaligus menjawab kebutuhan pasar global.
Maharani menjelaskan bahwa pada generasi pertama dan kedua, usaha lurik keluarganya masih berfokus pada produksi kain saja. Namun kini, sebagai generasi ketiga, ia berupaya membawa lurik ke industri fashion dunia.
“Saya sudah memegang lurik selama 15 tahun. Saya pernah ke Spanyol untuk melihat langsung pasar internasional. Ternyata kebutuhan fashion di luar negeri sangat tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, kunci agar lurik dapat diterima pasar global adalah inovasi desain.
“Kami menentukan tema desain yang relevan dengan tren, tetapi tetap mengedepankan identitas lurik. Bagaimana lurik bisa go internasional? Salah satunya dengan memperkenalkannya melalui fashion,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, S.Kom, para pengurus Imbara Kabupaten Klaten, pimpinan Bank BNI, serta BRI Cabang Prambanan.
Dalam sambutannya, Bupati Hamenang menyampaikan apresiasinya terhadap kreativitas UMKM Klaten yang terus berkembang dan mampu menunjukkan prestasi membanggakan.
Ia mengibaratkan UMKM sebagai lidi-lidi kecil yang apabila disatukan akan menjadi kekuatan luar biasa.
“UMKM tidak bisa berjalan sendiri. Tapi jika banyak lidi disatukan, menjadi sapu yang luar biasa kuat. Dengan dukungan pemerintah, pusat hingga daerah, Insyaallah tidak ada yang tidak mungkin,” ucapnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa posisi Klaten yang berada di antara dua kota besar Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pariwisata dan pendidikan, serta Surakarta sebagai kota bisnis justru membuka peluang besar bagi Klaten untuk berkembang.
“Sebagai Kabupaten, dinamika masyarakat kami sangat beragam. Kami memiliki banyak potensi yang dimulai dari desa-desa. Ada 11 klaster UMKM yang terus kami kembangkan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sektor fashion, logam, dan berbagai industri kreatif lainnya memiliki peluang besar untuk bersaing di level nasional maupun internasional.
Bupati Hamenang menegaskan bahwa mimpi besar untuk membawa UMKM Klaten melantai di perusahaan besar dan pasar global bukanlah sesuatu yang mustahil.
“Mungkin terdengar seperti mimpi besar, tapi Insyaallah dengan kolaborasi, inovasi, teknologi, dan kerja keras, UMKM Klaten bisa mendunia,” katanya optimis.
Beliau menutup sambutan dengan harapan agar program pemberdayaan UMKM terus berjalan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Gelaran Word Expo Lurik menjadi momentum penting bagi para pelaku UMKM untuk naik kelas dan memperkenalkan karya mereka pada pasar yang lebih luas. Kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, perbankan, dan pengrajin lokal menjadi energi baru untuk mendorong lurik warisan budaya klasik Jawa menjadi ikon fashion modern yang dapat menembus pasar internasional.(Aulia / Pimred Cahyospirit )
