BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Kisah Inspiratif Indra Setiawan, Niatkan Hidup dengan Ibadah, Cinta, dan Mengabdi penuh Keikhlasan

Indra Setiawan, S.E., M.M., dikenal sebagai salah satu dosen STAIMAS Wonogiri dengan kisah hidup sarat penuh makna

Wonogiri MR– Di balik sosoknya yang tenang dan bersahaja, Indra Setiawan, S.E., M.M., dikenal sebagai salah satu dosen STAIMAS Wonogiri dengan kisah hidup sarat penuh makna. Pria kelahiran Wonogiri, 1 Mei 1977, ini bukan hanya pengajar sekaligus Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di kampus, tetapi juga ayah dan suami yang hangat serta penuh tanggung jawab.

Keseharian Indra dimulai dengan rutinitas sederhana namun penuh kedisiplinan. Ia tinggal bersama istri dan dua putrinya yang kini menimba ilmu di pondok pesantren Al Muayyad Surakarta. Meski rumah sering terasa sepi tanpa kehadiran anak-anak, suasana tetap ceria, hidup dan hangat.

“Sebelum berangkat kerja, saya berolahraga sebentar bersama istri, lalu setelah itu biasa bantu bersih-bersih rumah” ujarnya.

Olahraga sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya. Kadang ia berjalan kaki bersama istri, sesekali olah raga lari sendiri, bahkan tak jarang melakukan latihan kecil di rumah. “Kalau ada waktu senggang, saya juga main, badminton, futsal, tenis atau padel bareng teman-teman, namun khusus main padel harus ke Jogja dulu,” tambahnya sambil tersenyum.

Bagi Indra, mengajar di STAIMAS bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa. “Ketemu teman-teman mahasiswa, berbagi ilmu itu paling membahagiakan, nikmat, paling luar biasa. Selain itu, kerja tim bersama dosen-dosen lain juga hal yang menyenangkan,” tuturnya.

Ia memandang proses mengajar sebagai bentuk pembelajaran tanpa henti. “Sebelum memberi kuliah, saya harus belajar dulu, memahami materi, banyak baca buku dan merangkum. Baru saya bisa memberikan bahan pelajaran dengan maksimal,” ungkapnya menegaskan.

Perjalanan hidup Indra tidak selalu mulus. Sejak kecil, dibimbing oleh ayahanda berprofesi guru SD serta ibunda sebagai pedagang, ia mengenyam pendidikan — mulai dari SDN Giripurwo 2 hingga SMA Negeri 1 Wonogiri jurusan Biologi. Meski sempat bercita-cita menjadi dokter, namun takdir membawanya kuliah S1 di Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen UPN Veteran Yogyakarta.

“Awalnya ingin jadi dokter dan PNS tapi gagal total. Dari situ saya semakin sadar bahwa Allah SWT akan memberikan jalan  yang terbaik bagi umatnya dan bahwa hidup itu pilihan dari keputusan kita sendiri,” kenangnya.

Setelah lulus pada 2001, Indra sempat bekerja di bidang pemasaran PT Indofood Bogasari Flourmills Yogyakarta, lalu melanjutkan studi S2 Magister Manajemen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sambil kuliah, ia juga bekerja sebagai tenaga honorer di KPU Wonogiri, hingga akhirnya lulus tahun 2003.

Dua tahun kemudian, ia meniti karier di Rumah Sakit Medika Mulya selama 12 tahun — mulai dari resepsionis hingga dipercaya menjadi Kepala HRD. “Kerja di rumah sakit itu padat modal, padat teknologi, padat karya, padat ilmu, mengutamakan pelayanan dan penuh tanggung jawab karena berhubungan dengan nyawa manusia,” ujarnya.

Mengutamakan Keluarga

Tahun 2017 menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia memutuskan mengundurkan diri dari rumah sakit demi keluarga. Sang istri, yang mendapat tugas kerja di Kantur Urusan Agama (KUA)  Pracimantoro, harus menempuh perjalanan pulang pergi jauh setiap hari, sementara ibundanya yang sedang sakit membutuhkan perawatan serta perhatian setiap harinya.

“Kalau yang resign kerja istri eman, karena sudah PNS. Jadi saya yang memilih mengundurkan diri dari RS,” tuturnya tenang.

Keputusan itu justru membuka jalan baru. Di tahun yang sama, Indra mendengar kabar tentang berdirinya kampus baru, Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri. Ia melamar sebagai staff tanpa mengenal siapa pun di sana.

“Awalnya saya enggak punya niat jadi dosen, dan melamar jadi staff. Tapi ketika ditawari jadi dosen karena sudah S2, saya berpikir, kenapa tidak sambil belajar lagi,” kisahnya.

Sejak saat itu, karier akademiknya terus menanjak mulai dari dosen, Sekprodi Ekonomi Syariah, Wakil Ketua I Bidang Akademik, hingga kini menjadi Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Tahun 2022, ia bahkan menjadi dosen pertama di STAIMAS Wonogiri yang meraih sertifikasi dosen.

Kehidupan Indra juga diwarnai pengalaman spiritual yang sangat mendalam. Tahun 2019, ia berkesempatan menunaikan ibadah haji, bertiga bersama istri dan bapak mertua — sebuah perjalanan ziaroh ibadah suci yang penuh berkah. Namun disayangkan yang sedianya bersama ibunda juga berkesempatan ibadah haji, namun batal karena ibunda tercinta medahului wafat berpulang pada akhir tahun 2018.

Di tanah suci Makkah, ia bahkan diberi kesempatan bisa menyalatkan langsung di depan jenazah KH. Maimoen Zubair yang wafat di Makkah saat haji 2019. “Itu pengalaman religius sangat luar biasa. Rasanya Allah SWT benar-benar menjamu kita sebagai tamu di Baitullah dengan cara yang sangat indah,” ucapnya penuh haru.

Di sela-sela kesibukannya sebagai dosen dan pimpinan lembaga, ia juga pernah menjadi Ketua Pengawas Pemilu di Kecamatan Wonogiri selama 2 tahun, sambil melanjutkan proses tugas akhir disertasi kuliah S3 Doktoral di UIN Walisongo Semarang, namun Indra tetap selalu menomorsatukan keluarga dan keseimbangan hidup. Ia meyakini bahwa niat baik adalah fondasi utama dalam setiap langkah.

“Apapun profesimu, jangan lupa niatkan kebaikan. Niat baik memang sulit, tapi justru itu yang membawa kita ke jalan yang benar. Dan yang paling penting, selalu mempelajari hidup, selalu berdo’a mengingat Allah SWT, selalu berbakti dan jangan pernah lupakan kedua orang tua,” pesannya untuk generasi muda.

Sosok Indra Setiawan menjadi teladan tentang bagaimana ketulusan, pilihan hidup, dan semangat belajar mampu membentuk pribadi yang ikhlas, bermanfaat dan bijaksana — baik di rumah, bermasyarakat maupun di kampus STAIMAS Wonogiri. (Sofi Rahmawati/ Pimred Cahyospirit )











Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar