BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Inovasi Pembelajaran “Baju Adatku Hidup” dengan Augmented Reality dari SDN 1 Genukharjo, Wuryantoro

 

SDN 1 Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, yang berhasil menghadirkan pembelajaran menarik bertajuk “Baju Adatku Hidup” menggunakan teknologi Augmented Reality (AR)

Wuryantoro , Wonogiri MR — Dunia pendidikan dasar kembali menunjukkan geliat inovatifnya. Kali ini datang dari SDN 1 Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, yang berhasil menghadirkan pembelajaran menarik bertajuk “Baju Adatku Hidup” menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Inovasi ini digagas oleh Ibu Erlina Fitri Hapsari, S.Pd, guru kelas 5 di sekolah tersebut.

Melalui inovasi ini, peserta didik kelas 5 diajak untuk mengenal dan mencintai keberagaman budaya Indonesia dengan cara yang seru dan interaktif. 

Jika biasanya pembelajaran tentang baju adat hanya dilakukan lewat gambar di buku atau tayangan video, kini siswa dapat melihat langsung wujud baju adat secara tiga dimensi menggunakan aplikasi Augmented Reality di gawai mereka.

Ketika kamera diarahkan ke gambar baju adat yang telah dipindai, gambar tersebut “hidup”  muncul model tiga dimensi berpakaian adat lengkap dari berbagai provinsi di Indonesia. Siswa dapat memutar tampilan, memperbesar, dan mengamati detail pakaian, aksesoris, serta corak khas tiap daerah.

Menurut Ibu Erlina, inovasi ini lahir dari semangat untuk menghadirkan pembelajaran kontekstual dan berteknologi, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya.

“Anak-anak sekarang akrab dengan teknologi digital. Jadi, kita manfaatkan minat itu untuk mengenalkan budaya bangsa. Dengan Augmented Reality, pembelajaran jadi lebih hidup dan bermakna,” ujarnya.

Program “Baju Adatku Hidup” mendapat sambutan positif dari para siswa. Mereka tampak antusias saat mencoba memindai dan mengenal pakaian adat dari berbagai daerah. Bahkan, beberapa siswa mengaku jadi lebih mudah mengingat nama dan asal pakaian adat setelah melihatnya dalam bentuk 3D.


Kepala SDN 1 Genukharjo juga mengapresiasi langkah kreatif ini. Menurutnya, inovasi pembelajaran berbasis teknologi seperti ini selaras dengan arah Merdeka Belajar, yang menekankan pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna bagi peserta didik.

Inovasi “Baju Adatku Hidup” menjadi bukti nyata bahwa guru-guru di daerah juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sekaligus menjaga semangat pelestarian budaya bangsa.

Dengan langkah-langkah seperti ini, pendidikan dasar di Indonesia semakin menunjukkan wajah baru  modern, inspiratif, dan berakar pada nilai-nilai kebangsaan.(Andi / Pimpred Cahyospirit )









Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar