BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Temu Raya Adiyuswa GKJ Klasis Wonogiri “Simbah: Sinarengen Mbabar Bungah”

1.200 adiyuswa para sesepuh gereja berkumpul dalam suatu pertemuan penuh makna di Joglo Langen Jiwo, Sambirejo, Wuryantoro

Wuryantoro,Wonogiri,MR – Di bawah langit cerah Jumat awal September, sejumlah lebih dari 1.200 adiyuswa para sesepuh gereja berkumpul dalam suatu pertemuan penuh makna di Joglo Langen Jiwo, Sambirejo, Wuryantoro.,Jumat 5 September 2025.

Acara ini menjadi simbol cinta kasih, rasa rindu, sekaligus penguatan iman bagi komunitas Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klasis Wonogiri.



Menurut penuturan Benhard Prakosa, salah seorang panitia, “kegiatan ini diikuti sekitar 1200 lebih peserta.” Kerumunan ini bukan sekadar angka, melainkan representasi nyata kekuatan iman dan kebersamaan antara para adiyuswa yang datang dari berbagai gereja di bawah Klasis Wonogiri.

Mengusung tema Simbah: Sinarengen Mbabar Bungah, temu raya ini dirancang sebagai pertemuan kangen sekaligus wahana untuk: Memupuk keakraban antar adiyuswa meski merentang dari berbagai gereja, menguatkan semangat untuk tetap aktif dalam pelayanan ,menjadi teladan iman bagi generasi muda agar terinspirasi untuk menjaga dan merawat kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus.

Acara hari itu dibalut dengan ragam kegiatan yang sarat budaya dan keagamaan dengan ditampilkannya : 

Fragmen Kehidupan – adegan-adegan puitik atau dramatis yang merefleksikan perjalanan hidup beriman para adiyuswa. 

Paduan Suara (Koor) – penampilan koor yang menghangatkan suasana, menyuarakan syukur dan harapan. 

Nyanyian dengan iringan Musik khas Jawa – melodi lembut keroncong khas Jawa menambah kekhusyukan dan nuansa nostalgia dalam setiap bait lagu yang dinyanyikan bersama.

Benhard Prakosa juga menambahkan bahwa melalui event ini, diharapkan adiyuswa tetap aktif dan menjadi teladan bagi generasi muda agar terus merawat dan menjaga iman dalam Tuhan Yesus Kristus.

Lebih dari sekadar pertemuan, Temu Raya ini menjadi: 

Simbol penghormatan terhadap pengalaman hidup dan iman para adiyuswa.

Wadah berbagi pengalaman, cerita, serta sukacita hidup bersama dalam iman. 

Momen mentransfer semangat pelayanan lintas generasi agar iman tetap hidup dan berkembang.

Acara tersebut tampil demikian hangat dan mengesankan karena menyatukan nilai budaya Jawa, semangat kekristenan, dan kebersamaan antargenerasi. Semoga kisah ini terus mengalir sebagai inspirasi bagi jemaat dan masyarakat Wonogiri.(Cahyospirit)
















Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar