Yogyakarta MR -Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Festival Dalang Cilik (FDC) 2025 dalam rangka Dies Natalis ke-61, yang berlangsung dari 13 hingga 15 Mei 2025 di Pendopo Food Court UNY.
Acara ini menjadi ajang apresiasi dan pelestarian budaya Jawa melalui seni pewayangan, serta sebagai wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat dan kecintaan mereka terhadap budaya leluhur.
Festival ini diikuti oleh 58 peserta dalang cilik dari berbagai daerah, termasuk Surabaya, Ngawi, DIY, Brebes, dan Soloraya. Antusiasme peserta sangat tinggi, mencerminkan minat yang besar terhadap seni tradisional ini.
Menurut Bapak Sunarto, salah satu pegawai UNY dan panitia acara, keikutsertaan peserta dari berbagai daerah menunjukkan bahwa seni wayang kulit masih memiliki daya tarik kuat di kalangan generasi muda.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UNY untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.
Ia berharap, melalui festival ini, generasi muda dapat lebih mengenal dan melestarikan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Sukamto salah satu guru yang mengantar anak didiknya mengikuti kegiatan ini mengatakan bahwa ia merasa bangga atas keberhasilan UNY dalam pengembangan ilmu dan budaya tradisi. Harapannya, para dalang cilik ini akan berkiprah menjadi penerus dalang senior yang mampu mengembangkan seni pewayangan di masa depan.
Festival ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu tingkat Sekolah Dasar (SD) dan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berikut adalah daftar pemenang untuk masing-masing kategori:
Tingkat Sekolah Dasar (SD)
-
Juara 1: Paser Setya Kurniawan dari SDN Rangkah 1 Surabaya
-
Juara 2: Pasha Rarkha Syailendra dari SDN Banyu Legi
-
Juara 3: Dirgaraya Satria Pamenang dari SDN Jetis 1 Sukoharjo
Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
-
Juara 1: Albertus Kalis dari SMPN 1 Bambanglipuro
-
Juara 2: Satria Ndaru Purwo Kusumo dari SMPN 3 Sukoharjo
-
Juara 3: Clara Ashintia Putri dari SMP Muhammadiyah
Para pemenang dipilih berdasarkan enam kriteria utama, yaitu pemilihan lakon, antawacana (dialog), cerita, sabetan, iringan, dan penyajian. Penjurian dilakukan oleh dewan juri yang berkompeten di bidangnya, memastikan objektivitas dan kualitas penilaian.
Festival Dalang Cilik ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya. Melalui kegiatan ini, peserta dan penonton diajak untuk lebih mengenal dan mencintai seni tradisional Indonesia. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi para dalang cilik untuk mengasah kemampuan dan kreativitas mereka dalam berkesenian.
Paser Setya seorang peserta dari Surabaya yang telah mengikuti festival ini sejak dulu, menyatakan bahwa acara ini merupakan kesempatan berharga untuk belajar dan berkembang dalam seni pewayangan. Ia berharap UNY dapat terus menyelenggarakan festival serupa di masa depan, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan pengembangan bakat generasi muda.
Festival Dalang Cilik UNY 2025 menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional seperti wayang kulit masih memiliki tempat di hati generasi muda.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan, sebagai bagian dari upaya bersama dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.( Andang / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Festival Dalang Cilik UNY 2025: Meriahkan Dies Natalis ke-61 dan Lestarikan Budaya Jawa"