Nasional MR- Kabar duka datang dari dunia politik dan keagamaan Indonesia. KH Alamudin Dimyati Rois, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Alam, meninggal dunia pada Selasa, 6 Mei 2025, pukul 05.40 WIB di Rumah Sakit Budi Rahayu, Kota Pekalongan.
Sebelumnya, beliau mengalami kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Pemalang-Batang, tepatnya di KM 315+900, pada Jumat, 2 Mei 2025, dini hari.
Kecelakaan terjadi saat Gus Alam dalam perjalanan pulang dari acara rutin di Brebes. Mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk di ruas tol tersebut.
Akibat kecelakaan ini, dua orang meninggal dunia, sementara Gus Alam dan dua asistennya mengalami luka-luka. Beliau menderita cedera serius, termasuk trauma kepala, patah tulang pada pergelangan tangan kanan dan jari manis, serta robek pada pelipis kiri. Setelah menjalani perawatan intensif dan operasi, Gus Alam akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 05.40 WIB di rumah sakit .
Kabar wafatnya Gus Alam disampaikan melalui pesan singkat yang beredar di aplikasi WhatsApp: "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Gus Alam sowan wonten ngarso dalem Allah pukul 5.40 WIB. Nyuwun dipun ngapunten sedanten salah hilaf ipun, nyuwun pandonganipun mugio pinaringan husnul khotimah."
Gus Alam lahir di Kendal pada 26 Desember 1980. Beliau merupakan putra dari KH Dimyati Rois, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah di Kaliwungu, Kendal.
Gus Alam menempuh pendidikan di Universitas Diponegoro dan aktif dalam dunia politik sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKB sejak 2009 hingga wafatnya. Beliau juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah 2 di Kendal .
Kepergian Gus Alam meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat. Beliau dikenang sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam membela kepentingan umat dan bangsa. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.( Eko Tito /Cahyospirit)
Posting Komentar untuk "Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un: Gus Alam Meninggal Dunia Setelah Kecelakaan di Tol Pemalang"